Contoh Jenis Herbisida Yang Dapat Menjaga Tanaman Dari Gulma
Buka Daftar Isi :
Gulma adalah suatu jenis tanaman yang mampu untuk tumbuh liar pada sekitar lahan tanam dari tanaman, yang tidak petani harapkan keberadaannya.
Karena, gulma dapat bersaing dengan tanaman yang sedang petani budidayakan, dalam memperoleh unsur hara dan nutrisi, yang tanaman perlukan untuk fase pertumbuhannya.
Dengan tumbuhnya gulma pada sekitar lahan pertanian, tanaman tidak bisa tumbuh sehat, yang akan berefek pada produktivitas panen yang petani dapatkan.
Produktivitas hasil panen tanaman yang menurun serta tidak sesuai target awal, bisa merugikan para petani, ketika budidaya pada lahan pertanian.
Tidak hanya mampu mengganggu pertumbuhan tanaman, gulma juga bisa menjadi tempat tinggal dari hama atau penyakit yang menginfeksi tanaman.
Untuk itu, ketika budidaya tanaman pada lahan pertanian, petani perlu mengawasi pertumbuhan gulma liar pada sekitar lahan pertanian.
Apabila petani mendapati adanya gulma pada sekitar lahan pertanian, petani perlu untuk memusnahkannya, agar tanaman bisa tumbuh tidak terganggu apapun.
Dalam memberantas gulma pada sekitar lahan pertanian, petani perlu menariknya dengan langsung, hingga gulma tercabut dari tanah lahan tanam.
Akan tetapi, cara tersebut tidak cukup ampuh untuk memberantas pertumbuhan gulma liar pada sekitar lahan tanam pertanian.
Sehingga, petani umumnya menggunakan herbisida atau racun rumput untuk memusnahkan pertumbuhan gulma pada sekitar lahan pertanian.
Herbisida sudah terkenal efektif untuk mengatasi pertumbuhan gulma liar, contohnya adalah teki – tekian, gulma berdaun lebar, rerumputan dan banyak lainnya.
Hingga saat ini, herbisida dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang berbeda, disesuaikan dengan cara penggunaannya pada tanaman.
Contohnya, yakni jenis herbisida menurut selektifitas pada tanaman, berdasarkan pertumbuhan gulma, serta menurut translokasinya ke tanaman budidaya.
Pada bawah ini yaitu contoh jenis herbisida menurut selektifitasnya pada tanaman budidaya, yang terpisah menjadi dua jenis berlainan.
Herbisida Selektif
Contoh jenis herbisida pertama serta seringkali petani gunakan untuk menumpas pertumbuhan gulma pada lahan tanaman merupakan herbisida selektif.
Herbisida berjenis selektif memiliki sifat racun, yang hanya berdampak terhadap beberapa jenis gulma tertentu saja.
Beberapa produk herbisida yang berjenis dalam herbisida selektif yakni Ametrin, Karfentrazon, Diuron serta banyak lagi lainnya.
Herbisida Non Selektif
Contoh jenis herbisida selanjutnya dan bisa petani pakai untuk memberantas pertumbuhan gulma liar pada sekitar lahan tanam pertanian adalah herbisida non selektif.
Jenis herbisida non selektif merupakan herbisida yang mampu mengatasi seluruh jenis tanaman, termasuk tanaman budidaya yang utama.
Beraneka produk herbisida yang berjenis non selektif, adalah Ricestar, Glifosat, Paraquat dan masih banyak lagi merek lainnya.
Berdasarkan pertumbuhan gulma pada sekitar lahan, herbisida mampu untuk terbagi menjadi dua jenis berbeda, seperti berikut ini.
Herbisida Pra Tumbuh
Contoh jenis herbisida yang berikutnya, serta dapat petani manfaatkan untuk mencegah pertumbuhan gulma pada lahan tanaman merupakan herbisida pra tumbuh.
Umumnya, petani dapat menggunakan herbisida berjenis pra tumbuh secara langsung pada tanah lahan pertanian, sebelum tumbuhnya gulma liar pada sekitar lahan.
Seluruh jenis herbisida pra tumbuh merupakan herbisida yang bisa bereaksi ke dalam tanah serta mempunyai sifat sistemik, yang bisa petani gunakan langsung.
Untuk produk herbisida yang tergolong dalam jenis pra tumbuh, yaitu Oksifluorfen, Noxone, Butaklor dan banyak produk lainnya.
Herbisida Pasca Tumbuh
Contoh jenis herbisida yang selanjutnya dan bisa petani aplikasikan untuk menumpas adanya gulma liar pada sekitar lahan pertanian merupakan herbisida pasca tumbuh.
Petani seringkali menggunakan herbisida pasca tumbuh, saat gulma sudah tumbuh secara liar pada sekitar lingkungan lahan pertanian dari tanaman budidaya.
Semua herbisida pasca tumbuh adalah herbisida yang bisa petani gunakan pada bagian daun, dan memiliki sifat sistemik serta non sistemik.
Beberapa produk herbisida yang termasuk dalam jenis pasca tumbuh merupakan Glifosat, Topshot, Roundup dan banyak lagi produk yang lain.
Menurut translokasinya ke tanaman budidaya, herbisida bisa terpisah menjadi dua jenis berbeda – beda, contohnya pada berikut ini.
Herbisida Kontak
Contoh jenis herbisida berikutnya, yang bisa petani gunakan untuk mengatasi adanya gulma liar pada lahan tanam merupakan herbisida kontak.
Jenis herbisida kontak sangat manjur untuk memberantas gulma, dengan cara merusak beberapa bagian gulma yang mendapat semprotan herbisida secara langsung.
Herbisida dengan jenis kontak memiliki sifat tidak mampu untuk meresap pada bagian dalam gulma.
Berbagai contoh produk herbisida yang termasuk dalam jenis kontak dan bersifat selektif, adalah Propanil, Oksifluorfen, Oksadiazon dan banyak produk lainnya.
Sementara itu, untuk herbisida kontak, yang memiliki sifat non selektif, yakni Paraquat, Tabas, Glufosinat, Noxone serta beberapa produk yang lain.
Herbisida Sistemik
Contoh jenis herbisida terakhir, yang bisa petani gunakan untuk memberantas pertumbuhan gulma liar pada lahan tanam yakni herbisida sistemik.
Jenis herbisida sistemik terbukti efektif untuk mengatasi pertumbuhan gulma, karena bisa berguna untuk menularkan zat racun pada seluruh bagian gulma.
Herbisida jenis sistemik dapat petani manfaatkan pada gulma secara langsung, lewat bagian gulma pada sekitar lahan tanam.
Selain menggunakan pada gulma dengan langsung, jenis herbisida ini juga bisa petani manfaatkan dengan langsung pada tanah sekitar gulma.
Contoh produk herbisida yang termasuk dalam jenis sistemik dan bisa petani gunakan pada bagian gulma, yakni Glifosat, Tabas, Ester dan banyak lainnya.
Sedangkan untuk produk herbisida berjenis sistemik serta dapat petani gunakan langsung pada tanah merupakan Metribuzin, Ally Plus serta beberapa lainnya.
Baca Juga : Jual Herbisida Ally Plus Dupont Andalan Petani Padi
Leave A Comment