Jenis Penyakit Pada Tanaman Yang Bisa Menyerang Ketika Budidaya

harga fungisida infinito, infinito, infinito fungisida, infinito bayer, bahan aktif infinito fmc

Jual Fungisida Infinito Berharga Terjangkau Dan Berkualitas Unggulan | Belanja Tani

Ketika melaksanakan budidaya tanaman, petani harus memperhatikan serangan dari berbagai jenis penyakit pada tanaman yang dapat terjadi sewaktu – waktu.

Serangan dari beraneka jenis penyakit pada tanaman bisa menghambat pertumbuhan tanaman budidaya, bahkan pada serangan yang parah dapat mengakibatkan tanaman layu.

Beberapa jenis penyakit pada tanaman budidaya, biasanya terjadi karena berbagai mikroorganisme, contohnya virus, hama, bakteri, serangga serta banyak lagi lainnya.

Mikroorganisme tersebut bisa menyerang dalam beraneka bagian tanaman budidaya, contohnya bisa menyerang akar, daun, batang bahkan bisa menyerang buah tanaman budidaya.

Beraneka mikroorganisme yang hidup pada bagian tanaman bisa meracuni, menghambat pertumbuhan tanaman yang akan mengakibatkan tanaman terserang penyakit.

Serangan dari beraneka jenis penyakit pada tanaman budidaya bisa menyebar pada tanaman lainnya, lewat angin, air dan beberapa jenis hama serangga.

Serangga dapat menularkan jamur, bakteri, virus dan protozoa yang biasanya berasal dari suatu jenis tanaman budidaya tertentu.

Selain lewat mikroorganisme, beraneka jenis penyakit pada tanaman juga bisa terjadi karena unsur tanah, unsur hara serta faktor lingkungan lainnya.

Maka dari itu, petani harus mengenali beberapa jenis penyakit pada tanaman yang umumnya menyerang tanaman budidaya dan dapat menghambat pertumbuhan.

Berikut adalah berbagai jenis penyakit pada tanaman, yang biasanya dapat terjadi pada tanaman budidaya sewaktu – waktu.

Embun Bulu

Penyakit embun bulu atau beberapa orang menyebutnya Downy Mildew adalah penyakit yang biasanya dapat menyerang pada daun dari tanaman budidaya.

Daun dari tanaman budidaya yang terinfeksi penyakit tersebut bisa mengakibatkan munculnya bercak daun yang mempunyai warna kuning agak bersudut.

Serta bisa tampak mengikuti alur tulang daun tanaman, dan dapat menyerang pada satu daun dengan lumayan terpisah.

Pada serangan yang agak parah, dapat menyebabkan daun tanaman budidaya akan tampak agak mengering.

Daun yang mengering tersebut akan mudah hancur dan bunyinya agak renyah, mirip plastik kresek yang kita remas.

Meskipun bisa menyebabkan daun tanaman budidaya rusak agak parah, penyakit tersebut tidak dapat merusak buah dengan langsung.

Turunnya produksi buah biasanya terjadi karena proses kerja daun terganggu akibat sel yang ada pada daun tersebut rusak.

Cacar Buah

Penyakit cacar buah atau banyak orang ada menyebutnya sebagai antraknosa adalah suatu jenis penyakit pada tanaman yang bisa merepotkan petani.

Kerugian yang petani alami akibat penyakit cacar buah cukup besar, bahkan penyakit ini dapat menyebabkan tanaman tersebut mengalami gagal panen.

Serangan penyakit tersebut dapat menyerang dalam budidaya tanaman cabe, terlebih lagi saat petani menjalankan budidaya ketika bulan Februari hingga Mei.

Karena bulan – bulan tersebut, curah hujan pada lingkungan sekitar umumnya agak tinggi, yang disertai dengan panas.

Untuk itu, spora jamur yang mengakibatkan penyakit antraknosa pada tanaman budidaya dapat berkembang dengan agak cepat.

Biasanya, serangan penyakit cacar buah dapat menyerang berbagai tanaman hortikultura, namun yang lebih sering menyerang pada tanaman cabe.

Serangan cacar buah pada tanaman cabe dapat mengakibatkan kerusakan tanaman, bahkan bisa menyebabkan gagal panen hingga 80 persen.

Penyakit cacar buah pada tanaman cabe umumnya terjadi karena dua jenis jamur patogen, yaitu jamur Colletotrichum Capsici dan juga Gloeosporium sp.

Dua jamur tersebut bisa mengakibatkan penyakit cacar buah menginfeksi bibit dan buah cabe muda hingga buah tersebut akan matang.

Bahkan saat penyimpanan sesudah masa panen, penyakit cacar buah masih bisa menyerang pada buah dari tanaman cabai.

Gejala penyakit ini, umumnya akan tampak bercak coklat kehitaman pada buah yang apabila meluas dapat mengakibatkan busuk lunak.

Pada serangan yang agak berat, dapat mengakibatkan buah tanaman cabe akan mengerut serta akan tampak mengering.

Layu Bakteri

Serangan penyakit layu bakteri, umumnya bisa terjadi pada tanaman cabe karena adanya bakteri yang mempunyai nama Pseudomonas Solanacearum.

Bakteri parasit tersebut dapat menyerang dan menginfeksi pada bagian pangkal batang, daun, tunas, akar dan batang tanaman cabe.

Serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum terjadi pada akar, yang dapat mengakibatkan akar dari tanaman budidaya mengalami pembusukan.

Persebaran bakteri ini bisa melalui air, berbagai alat pertanian, serta dapat lewat petani pada saat melakukan perawatan tanaman budidaya.

Ketika kondisi tanah dalam keadaan yang cukup basah serta lembab, bakteri Pseudomonas Solanacearum akan dengan mudah untuk tumbuh dan berkembang biak.

Bakteri parasit tersebut bisa menyerang dalam semua masa pertumbuhan, mulai dari fase pembibitan sampai tanaman sudah berumur dewasa.

Gejala pertama dari serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum akan tampak, jika ada beberapa bagian tanaman budidaya mengalami layu.

Pertama, serangan bakteri tersebut dapat mengakibatkan beberapa bagian tanaman cabe seperti daun tua, serta pucuk daun perlahan mengalami layu.

Selanjutnya, tanaman cabai akan layu dengan keseluruhan, sampai akhirnya tanaman tersebut perlahan mengalami mati.

Tanaman cabai yang terkena serangan bakteri Pseudomonas Solanacearum akan tetap mengalami layu saat siang ataupun ketika malam hari.

Untuk membasmi penyakit layu bakteri, petani dapat menyiapkan lahan dengan baik, memperhatikan sanitasi serta memakai benih yang tahan bakteri.

Petani juga dapat menggilir tanaman budidaya, memakai mulsa plastik terutama ketika menjalankan budidaya saat musim hujan.

Membasmi tanaman budidaya yang telah terinfeksi, mengocor serta mengaplikasikan fungisida dengan dosis yang sesuai.

Baca Juga : Fungisida Nordox Untuk Cabe Bantu Petani Atasi Antraknosa