Cara Menanam Cabe

Cara menanam cabe yang tepat dapat membuat tanaman cabe bisa tumbuh sehat dan produktif. Budidaya tanaman cabe sebaiknya memperhatikan beberapa langkah agar dapat sukses dalam usaha pertanian cabe. Berikut ini adalah beberapa langkah cara menanam cabe pada lahan budidaya :

Benih Cabe Kualitas Terbaik

Sebelum bercocok tanam cabai, petani hendaknya memilih benih cabai terlebih dahulu. Pemilihan benih kualitas terbaik sangat penting dalam usaha budidaya tanaman. Benih cabai yang berkualitas akan menumbuhkan tanaman yang berkualitas juga.

Petani perlu memilih benih yang tahan virus, bakteri dan penyakit. Benih kualitas terbaik dan tahan virus, bakteri dan penyakit bisa petani beli pada toko pertanian terdekat.

Salah satunya adalah toko pertanian Belanja Tani. Toko Pertanian Online Belanja Tani jual benih tanaman cabai kualitas terbaik anti virus, bakteri dan penyakit harga murah dan siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia. Kualitas terbaik benih antivirus, bakteri dan penyakit cocok untuk usaha pertanian cabai Anda.

Penyemaian Benih Cabe

Setelah mendapatkan benih yang berkualitas selanjutnya adalah proses penyemaian benih cabe. Proses penyemaian benih cabai ini bisa dengan menggunakan media penyemaian polybag plastik. Isi polybag plastik dengan campuran pupuk kandang dan juga tanah.

Sebelumnya lakukan perendaman dengan air hangat pada benih cabai selama kurang lebih tiga jam. Amati rendaman benih, apabila ada benih yang tenggelam maka gunakan benih tersebut.

Beri lubang pada media penyemaian sedalam setengag cm dan kemudian masukkan benih cabe tadi ke dalam lubang tersebut dan kemudian tutup lagi menggunakan media tanam.

Lembabkan dengan memberinya sedikit air. Penyiraman pada media semai bisa petani lakukan setiap sore dan pagi hari dengan cara spray agar tidak berlebihan atau terlalu lembab. Tunggu hingga bibit cabe tumbuh daun beberapa helai dan kemudian siap untuk pindah tanam.

Pengolahan Lahan Budidaya Cabai

Lakukan pengolahan lahan budidaya tanaman cabai dengan cara membajak tanah dengna cangkul maupun bajak sawah. Pengolahan tanah pada lahan budidaya ini berfungsi untuk mematikan gulma yang tumbuh dan juga menggemburkan tanah agar mudah untuk melakukan penanaman. Selain itu juga campurkan pupuk kandang pada lahan penanaman.

Selanjutnya buat bedengan pada lahan penanaman dengan ukuran lebar 100 cm, tinggi 40 cm dan panjang menyesuaikan dengan lahan yang petani miliki. Jarak antar bedengan 60 m.

Ukur tingkat keasaman pada lahan budidaya. Jiak terlalu asam bisa menambahkan kapur dolomit pad lahan bedengan.

Kemudian pasang mulsa plastik pada bedengan. Pemasangan mulsa plastik ini bertujuan untuk mencegah serangan hama dan juga menekan tumbuhnya gulma serta menjaga kelembaban dari lahan penanaman.

Buat lubang pada bedengan atau mulsa dan beri jarak tiap lubang 60 cm sebagai tempat penanaman bibit cabai.

Pemindahan Bibit Cabe

Pemindahan bibit cabe ke lahan penanaman sebaiknya petani lakukan ketika pagi atau sore hari. Pindah bibit cabai yang sudah memiliki daun sebanyak 2 atau 4 helai dan kurang lebih berumur 17 – 23 hari pada lubang penanaman. Pilih bibit tanaman cabai yang terlihat sehat.

Ambil bibit dari media semai dan lepaskan polybagnya secara perlahan agar tidak merusak akar tanaman cabai lalu masukkan ke dalam lubang penanaman dan kemudian tutup kembali. Siram dengan menggunakan air agar tanaman dapat tumbuh optimal.

Perawatan Tanaman Cabai

Perawatan tanaman cabai berfungsi untuk menjaga agar tanaman bisa tumbuh dengan sehat dan produktif. Tanaman yang sehat dan produktif akan menghasilkan buah cabai melimpah dan berkualitas.

Penyiraman bisa petani lakukan setiap hari jika pada musim kemarau dan jika tanaman sudah kuat perakarannya penyiraman cukup tiga hari sekali.

Apabila terdapat gulma yang tumbuh segera lakukan pencabutan gulma agar nutrisi yang tanaman cabai butuhkan tidak terserap oleh gulma.

Untuk hasil yang maksimal petani harus melakukan pembuangan tunas air. Pembuangan tunas ini memiliki fungsi agar mengurani pertumbuhan vegetatif dan tanaman tidak rimbun dan juga menghambat pertumbuhan tinggi pada tanaman cabai.

Pemanenan Cabai

Pemanenan cabai dapat petani lakukan saat tanaman berumur kurang lebih empat bulan. Proses pemanenan bisa petani lakukan dua kali seminggu.

Cabai yang sudah matang memiliki biji yang berisi dan padat. Buahnya menjadi keras dengan warna hijau tua maupun kemerah – merahan.

Tanaman cabai yang sehat dan produktif merupakan impian bagi setiap petani. Agar tanaman cabai milik petani tumbuh sehat dan produktif, petani perlu melakukan perwatan pada tanaman cabai.

Salah satunya adalah pengendalian hama pada tanaman cabai. Hama pada tanaman cabai dapat menurunkan kualitas dan kuantitas dari cabe. Pengendalian yang bisa petani lakukan untuk membasmi hama tersebut adalah melakukan penyemprotan tanaman dengan menggunakan pestisida.

Pestisida

Pestisida merupakan bahan yang berfungsi untuk membasmi dan mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman. Serangan dari organisme pengganggu tanaman dapat menurunkan produksi hasil pertanian yang dapat merugikan petani.

Untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman petani bisa memanfaatkan pestisida. Terdapat pestisida organik dan juga pestisida anorganik.

Untuk jenis pestisida organik terbuat dari bahan alami sedangkan pestisida anorganik terbuat dari bahan kimia sintetis. Cara pengaplikasian pestisida dengan cara mencampurkannya dengan air dan kemudian menyemprotkannya pada tanaman menggunakan sprayer pertanian.

Jenis pestisida sangat beragam sesuai fungsinya masing – masing. Ada pestisdia yang berfungi untuk membasmi jamur, nematoda, bakteri, tikus, mamalia, gulma dan juga serangga. Bahan Aktif produk Syngenta merupakan salah satu Fungisida yang bagus untuk cabe cocok untuk lindungi tanaman pertanian sehingga memiliki banyak manfaat.

Insektisida

Insektisida merupakan jenis pestisida yang memiliki fungsi untuk membasmi segala jenis serangga. Serangga merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang sering merusak tanaman pertanian.

Serangan dari hama serangga ini dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil usaha budidaya tanaman pertanian.

Akarisida

Akarisida juga merupakan salah satu jenis pestisida yang memiliki fungsi untuk membasmi laba – laba, caplak, tungau dan kutu pada tanaman budidaya. Penggunaan akarisida sangat efektif untuk membasmi hama tungau dan kutu pada tanaman budidaya.

Baca Juga : Jual Insektisida Prevathon 50 SC Harga Murah Kualitas Terbaik