Jarak Tanam Cabe Rawit Yang Ideal Serta Penanaman Dengan Tepat
Buka Daftar Isi :
Dalam cabe rawit, terdapat berbagai jenis kandungan gizi serta nutrisi, yang bisa berkhasiat untuk menyehatkan tubuh dan mencegah serangan penyakit berbahaya.
Tidak mengherankan, cabe rawit menjadi kesukaan oleh banyak masyarakat, karena dapat bermanfaat untuk menjaga tubuh supaya tetap sehat dan bugar.
Ketika membudidayakan tanaman cabai rawit pada lahan pertanian, petani perlu menerapkan jarak tanam cabe rawit yang ideal.
Dengan melaksanakan jarak tanam cabe rawit yang ideal, pertumbuhan tanaman akan berjalan lancar, optimal dan tidak terhalang apapun.
Pertumbuhan dari tanaman cabe rawit yang berjalan dengan lebih lancar, berpotensi dapat menghasilkan panen berproduksi tinggi dan berkualitas bagus.
Sehingga, saat budidaya tanaman cabe rawit, petani harus melakukan jarak tanam cabe rawit yang ideal, supaya tanaman menghasilkan panen berproduksi melimpah.
Jarak tanam cabe rawit yang ideal adalah sekitar 70X70 cm atau bisa juga memakai jarak tanam 60X70 cm.
Selain menerapkan jarak tanam cabe rawit yang ideal, petani juga perlu menerapkan penanaman dengan tepat, supaya pertumbuhan tanaman berjalan sehat.
Pada bawah ini merupakan berbagai cara penanaman cabe rawit dengan tepat, agar pertumbuhan tanaman berjalan lancar serta memproduksi panen melimpah.
Persiapan Benih
Teknik penanaman cabe rawit yang pertama yaitu, petani perlu untuk memilih benih cabai rawit, yang akan petani manfaatkan saat budidaya.
Petani biasanya menggunakan benih tanaman cabe rawit yang kualitasnya terbaik, dan tahan serangan berbagai jenis penyakit yang berbahaya.
Dengan menggunakan benih cabe rawit yang kualitasnya unggulan serta tahan serangan penyakit, pertumbuhan tanaman berjalan sehat dan tidak terhalang apapun.
Tanaman cabe rawit yang tumbuh dengan lebih sehat, berpotensi mampu untuk memproduksi panen yang melimpah dan berkualitas unggul.
Sehingga, ketika menentukan benih, petani sebaiknya menggunakan benih berkualitas terbaik, selain melaksanakan jarak tanam cabe rawit yang ideal.
Benih tanaman cabe rawit yang berkualitas unggulan, dapat petani temukan pada Toko Pertanian Belanja Tani.
Pengolahan Lahan Pertanian
Teknik penanaman cabe rawit yang berikutnya merupakan, petani perlu pengolahan lahan pertanian, yang akan petani manfaatkan untuk budidaya.
Proses pertama dari pengolahan lahan pertanian adalah, petani perlu membersihkan lahan dari gulma dan bekas tanaman yang petani budidayakan sebelumnya.
Apabila lahan pertanian sudah terbebas dari gulma atau bekas tanaman sebelumnya, petani bisa menambahkan pupuk dasar.
Manfaat pemberian pupuk dasar sebelum petani menggemburkan tanah adalah, agar unsur hara dalam pupuk bisa tersebar dengan rata pada dalam tanah.
Untuk jenis pupuk yang bisa petani manfaatkan merupakan organik, yang lebih tepatnya adalah pupuk kompos atau kandang.
Dosis dari pemberian pupuk tersebut, yakni sekitar 15 – 20 ton, untuk budidaya cabe rawit pada lahan pertanian seluas satu hektar.
Petani juga bisa memberikan tambahan pupuk urea, SP36, serta KCl dengan jumlah yang cukup, jika keadaan tanah masih kurang subur.
Setelah pemberian pupuk, petani dapat menggemburkan tanah pada lahan pertanian, dengan kedalamannya sekitar 30 cm.
Kemudian, tinggi dari bedengan dapat petani buat sekitar 30 cm, dengan lebar 1 meter serta jarak antar bedengan sekitar 60 cm.
Pada sisi lain, petani dapat menyesuaikan panjang bedengan sesuai dengan luas lahan pertanian, hal ini akan memudahkan perawatan tanaman cabe rawit.
Tingkat pH tanah pada lahan pertanian juga perlu petani periksa, apabila kurang dari 6, tanaman gampang terserang virus serta mudah pucat.
Sehingga, jika pH tanah kurang dari 6, petani bisa memberikan kapur dolomit, dengan dosis 2 – 4 ton per hektarnya.
Persemaian Benih
Teknik penanaman cabe rawit yang selanjutnya adalah, petani harus melaksanakan persemaian benih sebelum menanam pada lahan pertanian.
Tujuan dari persemaian benih tanaman cabe rawit adalah, agar saat tanaman sudah petani tanam, bisa tumbuh dengan sehat.
Dalam persemaian benih tanaman cabe rawit, petani perlu untuk mempersiapkan polybag dengan ukuran 5X10 cm serta media semai.
Media semai yang petani siapkan adalah berupa campuran antara tanah, pupuk kompos dan arang sekam, yang perbandingannya 2:1:1.
Petani perlu untuk mengayak media semai tersebut hingga halus, kemudian dapat petani aduk hingga tercampur dengan rata.
Kemudian, petani dapat membuat naungan, yang gunanya menjadi tempat semai, supaya benih tidak mendapat hujan serta cahaya matahari.
Supaya aman dari serangan hama, petani perlu melindungi tempat semai, dengan memanfaatkan jaring pelindung.
Langkah selanjutnya, petani dapat memasukkan media semai ke dalam polybag, dan petani susun pada naungan tempat semai.
Sebelum menanam benih ke dalam polybag, disarankan bagi petani untuk merendam benih dalam air hangat selama sekitar 6 jam.
Jika sudah, petani dapat memasukkan benih tanaman cabe rawit dalam polybag, dengan kedalaman sekitar 0.5 cm.
Berikutnya, petani bisa menutupi permukaan polybag, dengan menggunakan media semai serta siram sedikit air, supaya terjaga kelembabannya.
Agar tanaman cabe rawit bisa tumbuh dengan sehat, petani perlu menyiram polybag semai secara rutin.
Pemasangan Plastik Mulsa
Selagi menunggu benih cabe rawit siap untuk pindah tanam, petani dapat memasang plastik mulsa di atas bedengan lahan pertanian.
Penggunaan plastik mulsa bertujuan untuk menjaga kelembaban tanah, menjaga kebersihan tanah serta mencegah adanya gulma liar.
Tidak hanya pemasangan plastik mulsa, petani juga perlu membuat jarak tanam cabe rawit yang ideal, supaya tanaman tumbuh sehat.
Jarak tanam cabe rawit yang ideal adalah sekitar 70X70 cm, atau bisa juga petani menggunakan jarak tanam 60X70 cm.
Saat pembuatan lubang tanam, petani perlu untuk membuatnya dengan zig zag, supaya angin dan cahaya matahari bisa tersebar merata pada tanaman.
Pemindahan Benih
Ketika umur tanaman cabe rawit sudah berjalan sekitar 30 – 45 hari setelah semai, maka telah siap untuk petani pindahkan.
Atau, jika tanaman telah muncul sekitar 4 – 6 helai daun, maka benih sudah siap untuk petani pindahkan pada lahan pertanian.
Ketika proses pemindahan, petani perlu melakukannya dengan perlahan, supaya tanaman cabai rawit tidak mengalami kerusakan.
Supaya kelembaban pada lahan pertanian tetap terjaga dengan baik, petani dapat menyiram air dengan volume sedang.
Petani dapat memindahkan benih tanaman cabe rawit pada lahan pertanian saat pagi atau sore hari.
Baca Juga : Bibit Cabe Tangguh F1 Berkualitas Unggulan Harga Terjangkau
Leave A Comment