Jenis Penyakit Pada Tanaman Yang Menghambat Perkembangannya

demorf 60 wp, harga demorf, bahan aktif demorf, fungisida dimetomorf, Belanja Tani

Jual Harga Demorf 60 WP Murah Bisa Menjaga Tanaman Dari Penyakit | Belanja Tani

Selama proses budidaya tanaman di lahan pertanian, petani harus merawat tanaman secara tepat, supaya tanaman mampu untuk tumbuh secara maksimal.

Contoh merawat tanaman budidaya yang bisa petani jalankan yaitu, harus mengawasi adanya penyakit berbahaya yang menyerang pada tanaman.

Serangan penyakit berbahaya ada tanaman budidaya mampu mengacaukan proses pertumbuhan tanaman, yang sedang petani jalankan budidayanya.

Dengan fase pertumbuhan tanaman yang menjadi terganggu, akan berdampak pada hasil panen yang menurun dengan drastis, sehingga dapat membuat petani merugi.

Maka dari itu, jika petani mengetahui adanya penyakit berbahaya yang menyerang tanaman, perlu segera membasminya, agar keadaan tanaman tetap aman.

Akan tetapi, sebelum petani menumpas serangan penyakit berbahaya pada tanaman, petani perlu mengenal beberapa jenis penyakit pada tanaman tersebut.

Berikut adalah berbagai jenis penyakit berbahaya yang dapat menyerang pada tanaman budidaya serta mampu untuk mengganggu fase pertumbuhannya.

Bulai

Bulai atau downy mildew merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang tanaman, terutama tanaman jagung pada daerah Indonesia.

Penyakit ini terjadi akibat infeksi beberapa spesies jamur dalam kelompok Peronosclerospora, seperti Peronosclerospora maydis, Peronosclerospora sorghi, dan Peronosclerospora philippinensis.

Gejala penyakit bulai berawal saat daun tanaman terdapat garis berwarna kuning atau putih, yang sejajar dengan tulang daun. Warna ini berbeda dengan warna hijau normal pada daun sehat.

Tanaman yang terinfeksi sering mengalami pertumbuhan kerdil atau terhambat. Tanaman bisa terlihat lebih pendek dari tanaman sehat dan pertumbuhan daun menjadi tidak normal.

Pada kondisi lembab, bagian bawah daun seringkali tampak lapisan jamur putih atau abu – abu yang merupakan sporulasi jamur penyebab bulai.

Penyakit bulai bisa menyebar lewat spora yang terbawa angin atau air, dan bisa menginfeksi tanaman pada semua tahap pertumbuhan.

Spora yang jatuh pada permukaan daun akan berkecambah dan menembus jaringan daun, yang mana jamur akan berkembang dan menyebar ke seluruh tanaman.

Untuk mengendalikan penyakit bulai, petani bisa memanfaatkan varietas tanaman yang tahan penyakit, merotasi tanaman dengan rutin.

Mengatur jarak tanam dengan baik, melaksanakan pengairan secara tepat dan aplikasi fungisida dengan dosis serta cara pemakaian yang tepat.

Busuk Buah

Busuk buah merupakan salah satu masalah umum yang mampu untuk menyerang pada berbagai jenis tanaman buah – buahan.

Penyakit ini biasanya terjadi akibat infeksi jamur atau bakteri, dan bisa menyebabkan kerusakan signifikan pada buah.

Serangan penyakit busuk buah bisa terjadi akibat berbagai patogen, namun yang paling umum adalah pada bawah ini :

  • Jamur dari genus Phytophthora spp., Botrytis cinerea, Colletotrichum spp., dan Monilinia spp.
  • Bakteri seperti Erwinia spp., serta Pseudomonas spp.

Gejala busuk buah yang paling umum adalah, buah tanaman yang terinfeksi akan berubah warna pada area yang terkena.

Area yang terinfeksi biasanya akan menjadi lunak, basah, dan berbau tidak sedap. Pada kasus busuk abu – abu (Botrytis cinerea), buah akan tertutupi oleh lapisan abu berbulu.

Pada buah yang terinfeksi jamur, bisa terlihat pertumbuhan miselium atau spora berwarna putih, abu – abu, atau hitam pada permukaan buah.

Kondisi kelembaban tinggi serta suhu yang hangat seringkali bisa mempercepat perkembangan penyakit busuk buah, terutama penyakit yang terjadi akibat jamur.

Buah yang terluka atau rusak, misalnya akibat serangga, hujan lebat, atau penanganan yang kasar, lebih rentan terhadap infeksi oleh patogen.

Penyimpanan buah pada kondisi yang tidak tepat (terlalu lembab atau suhu yang tidak sesuai) akan memicu perkembangan penyakit busuk buah.

Untuk mengendalikan penyakit busuk buah, petani dapat menumpas buah yang terinfeksi, mengendalikan serangan hama pada tanaman.

Memanfaatkan varietas tanaman yang tahan penyakit, menyimpan buah pada tempat yang tepat dan aplikasi fungisida dengan dosis yang sesuai.

Hawar Daun

Hawar daun adalah suatu penyakit tanaman yang umum terjadi pada berbagai jenis tanaman pertanian, termasuk padi, kentang, tomat, dan jagung.

Penyakit ini biasanya terjadi akibat bakteri atau jamur, dan dapat mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada daun tanaman, yang akan menurunkan panen secara keseluruhan.

Contoh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit hawar daun adalah, bakteri dari genus Xanthomonas atau Pseudomonas.

Sementara jamur yang menyebabkan penyakit hawar daun, meliputi jamur dari genus Phytophthora, Alternaria, Cercospora, dan Helminthosporium.

Akibat infeksi penyakit hawar daun, kemampuan tanaman dalam berfotosintesis akan berkurang, sebab daun tanaman mengalami kerusakan.

Dalam kasus parah, hawar daun dapat menyebabkan kerontokan daun secara prematur, menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan atau bahkan gagal panen.

Penyakit ini sering menyebar dengan cepat, terutama dalam kondisi lingkungan yang lembab dan basah, sehingga dapat menimbulkan epidemi pada tanaman.

Untuk mengendalikan penyakit hawar daun, petani dapat menggunakan varietas tanaman yang tahan penyakit, mengatur jarak tanam dengan baik.

Praktek rotasi tanaman secara rutin, membersihkan bekas tanaman yang terinfeksi, mengatur irigasi dengan tepat, untuk mengurangi kelembaban pada sekitar tanaman.

Aplikasi fungisida untuk mengatasi penyakit hawar daun juga bisa petani lakukan, dengan dosis serta cara pemakaian yang harus petani perhatikan.

Baca Juga : Jual Harga Fungisida Zorvec Murah Yang Dapat Melindungi Tanaman