Contoh Penyakit Pada Tanaman Yang Menghambat Pertumbuhannya
Buka Daftar Isi :
Dalam menjalankan kegiatan budidaya beberapa jenis tanaman pada lahan pertanian, petani harus melakukan perawatan secara tepat, supaya tanaman bisa tumbuh maksimal.
Salah satu contoh perawatan pada tanaman yang harus petani jalankan adalah, petani perlu memperhatikan adanya serangan penyakit berbahaya ke tanaman budidaya.
Penyakit berbahaya yang menyerang pada tanaman mampu untuk mengganggu fase perkembangan tanaman, yang sedang petani budidayakan pada lahan pertanian.
Dengan proses pertumbuhan tanaman yang menjadi terganggu, akan berdampak pada produktivitas panen yang menurun drastis, sehingga membuat petani merugi ketika budidaya.
Maka dari itu apabila petani mengetahui adanya serangan penyakit pada tanaman, harus dengan segera menumpasnya, supaya kondisi tanaman tetap aman.
Akan tetapi, sebelum membasmi penyakit yang menyerang pada tanaman, jenis penyakit pada tanaman tersebut harus petani kenali terlebih dahulu.
Pada bawah ini adalah beberapa contoh penyakit pada tanaman, yang mampu mengganggu proses pertumbuhannya serta dapat menyerang saat proses budidaya.
Bercak Ungu
Bercak ungu adalah penyakit tanaman akibat jamur Cercospora spp. dan sering menyerang tanaman bawang merah, bawang putih, dan beberapa jenis sayuran lainnya.
Penyakit bercak ungu mampu untuk mengurangi hasil panen secara signifikan jika tidak segera petani tangani dengan baik.
Gejala awal yang terlihat pada tanaman yang terinfeksi adalah munculnya bercak – bercak kecil berwarna ungu atau coklat pada bagian daun.
Bercak ini umumnya mempunyai bentuk lonjong atau bulat dan dikelilingi oleh tepi yang berwarna kuning.
Seiring perkembangan penyakit, bercak tersebut akan membesar dan bergabung, menyebabkan daun menjadi kering dan mati.
Jamur Cercospora menyebar melalui spora yang terbawa oleh angin, air, atau alat pertanian yang terkontaminasi.
Kondisi cuaca yang lembab dan hangat akan mendukung perkembangan serta penyebaran jamur ini.
Spora jamur dapat bertahan pada bekas tanaman yang terinfeksi atau pada tanah selama beberapa bulan, sehingga infeksi bisa berulang pada musim tanam berikutnya.
Untuk mengendalikan penyakit bercak ungu, petani perlu merotasi tanaman dengan rutin, mengolah lahan tanam dengan baik.
Memanfaatkan varietas tanaman yang tahan penyakit, serta aplikasi fungisida dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Petani juga harus memastikan sirkulasi pada sekitar tanaman juga baik dan tidak terlalu lembab, untuk mencegah resiko infeksi penyakit bercak ungu.
Antraknosa
Antraknosa merupakan suatu penyakit tanaman yang terjadi akibat berbagai spesies jamur dalam genus Colletotrichum.
Penyakit ini dapat menyerang berbagai jenis tanaman, termasuk buah – buahan, sayuran, dan tanaman hias.
Gejala penyakit antraknosa adalah, munculnya bercak kecil berwarna coklat tua atau hitam pada bagian tepinya berwarna kuning.
Bercak tersebut dapat membesar dan bergabung, yang akan menyebabkan daun mengering dan rontok.
Selain itu, pada bagian batang juga akan muncul lesi atau luka berwarna gelap yang menyebabkan batang menjadi rapuh dan patah.
Pada bagian buah, akan muncul bercak cekung berwarna hitam atau coklat gelap pada permukaan buah. Bercak ini dapat berkembang menjadi busuk yang meluas ke seluruh buah.
Jamur Colletotrichum menyebar melalui spora yang terbawa angin, air hujan, air irigasi, serangga, atau alat pertanian yang terkontaminasi.
Spora jamur dapat bertahan pada sisa tanaman yang terinfeksi atau tanah selama beberapa bulan hingga bertahun – tahun.
Kondisi cuaca yang lembab dan hangat sangat mendukung perkembangan dan penyebaran jamur ini.
Untuk mengendalikan penyakit antraknosa, petani harus membuang bekas tanaman yang terinfeksi, mengatur pengairan dengan tepat untuk mencegah kelembaban berlebihan.
Praktek rotasi tanaman dengan rutin, mengatur jarak tanam yang baik, memakai varietas tanaman yang tahan penyakit.
Aplikasi fungisida juga bisa petani lakukan untuk mengatasi penyakit antraknosa, dengan dosis dan cara pemakaian yang tepat.
Busuk Daun
Busuk daun adalah salah satu penyakit tanaman berbahaya, yang seringkali menyerang pada berbagai jenis tanaman hortikultura.
Penyakit ini umumnya dapat terjadi akibat beberapa jenis patogen yang berbeda, tergantung pada tanaman yang terinfeksi.
Salah satu patogen yang paling umum dan terkenal adalah Phytophthora infestans, penyebab penyakit busuk daun pada kentang dan tomat.
Gejala penyakit busuk daun umumnya, muncul bercak kecil dengan warna hitam, coklat atau hijau gelap yang dapat melebar cepat. Pada bagian tepi bercak umumnya berwarna terang.
Bagian batang, akan muncul lesi yang warnanya coklat atau hitam, yang mengakibatkan bagian tanaman pada atas lesi akan mati serta layu.
Pada tanaman seperti tomat, buah dapat menunjukkan bercak coklat atau hitam yang keras, sering kali dengan cincin konsentris di sekitar bercak.
Patogen penyebab busuk daun dapat menyebar melalui spora yang terbawa oleh angin, air hujan, atau alat pertanian yang terkontaminasi.
Phytophthora infestans, misalnya, berkembang pesat dalam kondisi cuaca lembap dan suhu yang relatif dingin hingga hangat.
Spora jamur tersebut dapat bertahan pada tanah, sisa tanaman yang terinfeksi, atau umbi – umbian selama beberapa musim tanam.
Untuk mengendalikan penyakit busuk daun, petani perlu merotasi tanaman dengan rutin, memakai varietas tanaman yang tahan penyakit.
Mengatur jarak tanam yang ideal, melaksanakan pengairan dengan baik, serta memakai fungisida dengan dosis yang tepat.
Baca Juga : Jual Merk Fungisida Sistemik Untuk Cabe Berkualitas Terbaik
Leave A Comment