Penyakit Pada Cabai Dapat Merugikan Petani Saat Budidaya
Buka Daftar Isi :
Cabai merupakan salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia, karena banyak orang Indonesia yang menyukai buah tanaman cabe.
Sebab, pada buah tanaman cabai terdapat beraneka ragam kandungan gizi dan nutrisi cukup tinggi yang berguna untuk menjaga kesehatan tubuh.
Selain mempunyai kandungan gizi yang tinggi, buah cabai dapat juga menjadi bumbu tambahan masakan, karena berguna untuk meningkatkan rasa makanan.
Tidak mengherankan, cabe adalah salah satu komoditas tanaman hortikultura yang memiliki nilai pasar tinggi, karena buahnya menjadi kesukaan banyak orang.
Sehingga dengan menjalankan budidaya tanaman cabai dapat menjadi suatu usaha menjanjikan untuk petani karena buah cabe menjadi kesukaan banyak orang.
Saat melaksanakan kegiatan budidaya tanaman cabai, petani harus siap apabila tanaman mendapat serangan jamur yang akan menyebabkan penyakit pada cabe.
Penyakit pada cabai bisa mengganggu pertumbuhan tanaman, sehingga dapat merugikan petani, ketika melaksanakan kegiatan budidaya tanaman cabe.
Berikut ini adalah berbagai contoh dari penyakit pada cabai, yang dapat mengganggu serta menghambat pertumbuhan dari tanaman cabe.
Penyakit Keriting Daun atau Mosaik
Gejala dari tanaman cabai yang mendapat serangan penyakit keriting daun adalah pertumbuhannya akan kerdil, dan ukuran daunnya akan mengecil.
Serta tulang daun tanaman biasanya akan berwarna kuning dan daunnya akan berubah warna menjadi belang hijau muda serta hijau tua.
Penyakit ini umumnya terjadi akibat Cucumber Mosaic Virus atau banyak orang yang menyingkatnya menjadi CMV.
Sebenarnya, penyakit ini dapat menyerang tanaman cabai karena terbawa oleh gerakan berbagai serangga, sehingga petani harus menggunakan racun serangga.
Untuk mencegah serangan penyakit keriting daun, petani dapat menjalakan pemupukan pada tanaman cabai dengan tepat dan rinci.
Apabila tanaman cabai sudah terserang penyakit ini, petani sebaiknya segera memberantas tanaman tersebut, supaya tanaman lainnya tidak mendapat penyakit ini.
Penyakit Bercak Daun
Serangan penyakit bercak daun pada tanaman cabai, biasanya terjadi akibat serangan dari jamur Cercospora Capsici.
Penyakit ini dapat menyebar secara luas lewat air hujan, alat pertanian, angin, serta hama vektor ketika jamur berbentuk spora.
Selain dapat menyerang tanaman cabai secara langsung, spora tersebut juga dapat menyerang bibit cabai, sebelum petani melakukan penanaman.
Gejala dari penyakit bercak daun pada tanaman cabai adalah terdapat bercak bundar berwarna abu – abu yang ada pada daun tanaman.
Serta pada pinggiran daun tanaman cabai biasanya akan berubah warna dan menjadi agak kecoklatan.
Pada serangan yang cukup parah, daun tanaman cabai umumnya akan menguning serta berguguran pada saat masih berusia muda.
Serangan penyakit bercak daun terjadi, ketika petani melaksanakan budidaya cabe saat musim hujan, yang kondisi kelembabannya cukup tinggi.
Untuk memberantas serangan penyakit bercak daun, petani dapat membasminya dengan langsung tanaman cabai yang telah terserang penyakit ini.
Pembasmian tanaman cabai secara langsung ini bertujuan untuk mencegah tersebarnya penyakit ini pada tanaman cabe lainnya yang belum terinfeksi.
Pada serangan yang cukup parah, petani dapat memakai fungisida yang dosisnya petani sesuaikan agar pertumbuhan tanaman cabai berjalan dengan aman.
Penyakit Layu
Penyakit layu yang menyerang pada tanaman cabai terjadi akibat jamur Fusarium Sp, Verticillium Sp, serta Pellicularia Sp.
Serangan penyakit ini cukup sulit untuk petani atasi, sebab penyakit ini terjadi karena jasad yang biasanya terdapat pada sekitar tanaman cabai.
Selain melalui jasad hama, penyakit layu pada tanaman cabai juga dapat terjadi akibat serangan bakteri yang mempunyai nama Pseudomonas Solanacearum.
Bakteri tersebut biasanya terdapat pada jaringan batang tanaman cabe, yang akan menyebabkan batang akan lunglai, layu serta tidak sehat.
Cara memberantas serangan penyakit ini, lumayan sulit untuk petani atasi, sehingga petani harus mengawasi secara spesifik agar penanganannya sesuai.
Penyakit Busuk
Serangan penyakit ini pada tanaman cabai biasanya dapat terbagi menjadi dua jenis yang berbeda yakni busuk cabang dan busuk kuncup.
Penyakit busuk cabang yang menyerang tanaman cabe, terjadi karena dari suatu jamur yang bernama Phytophthora Capsici.
Sedangkan untuk serangan penyakit busuk kuncup pada tanaman cabai biasanya akibat dari jamur Choanosearum sp.
Serangan penyakit busuk cabang mudah sekali untuk menyebar serta dapat mengancam pertumbuhan dari tanaman cabai.
Sementara itu untuk penyakit busuk kuncup, akan menyebabkan kuncup tanaman cabai mengalami perubahan warna menjadi hitam serta perlahan layu.
Cara membasmi penyakit ini hampir sama dengan penyakit bercak daun, yakni tanaman yang terkena infeksi harus petani cabut.
Apabila telah terjadi pembusukan yang cukup parah, petani dapat memakai fungisida, yang dosis penggunaannya perlu petani sesuaikan.
Dengan melakukan pemupukan yang terlalu sering juga bisa menyebabkan tanaman cabai terkena serangan penyakit busuk.
Maka dari itu, petani sebaiknya mengurangi dosis pemupukan yang memakai pupuk nitrogen, seperti ZA serta urea saat budidaya tanaman cabai.
Penyakit Bulai atau Virus Kuning
Serangan penyakit bulai atau virus kuning yang terdapat pada tanaman cabe bisa mengakibatkan virus gemini, yang bisa tertular dari kutu.
Tanaman cabai yang telah mendapat serangan penyakit bulai biasanya akan menguning, baik bagian batang ataupun daun tanaman cabe.
Untuk mengatasinya, tidak hanya dengan menggunakan berbagai racun kimia, contohnya fungisida serta banyak lagi lainnya.
Tetapi tindakan pencegahan harus petani lakukan sejak pertama, yakni saat pemilihan bibit cabai terbaik yang kebal terhadap serangan virus gemini.
Selain menggunakan bibit cabe terbaik, petani juga dapat membasmi hama vektor yang menjadi penyebab virus gemini, yaitu kutu.
Penyakit Patek
Penyakit patek bisa menyerang ketika dalam fase pembibitan serta akan menyebabkan kecambah layu ketika petani sedang menjalankan persemaian.
Selain saat fase pembibitan, serangan penyakit patek dapat terjadi saat tanaman cabai berumur dewasa yang mengakibatkan buah membusuk dan daun mati.
Penyakit patek yang menyerang pada tanaman cabai terjadi akibat jamur Colletotrichum Capsici serta cendawan Colletotrichum Gloeosporioides.
Untuk memberantas serangan penyakit patek, petani dapat memilih untuk memakai bibit yang sehat serta kebal terhadap patogen.
Sebab, serangan penyakit patek dapat menyebar dengan langsung serta bisa terbawa oleh bibit cabai yang petani gunakan.
Sedangkan untuk cara mengatasi serangan penyakit patek, petani dapat menggunakan fungisida yang petani sesuaikan disus penggunaannya.
Baca Juga : Jual Harga Benih Cabe Kastilo F1 Murah Tahan Penyakit Layu
Leave A Comment