Pestisida
Buka Daftar Isi :
Pestisida merupakan bahan yang memiliki fungsi untuk membasmi dan mengendalikan serangan dari organisme yang dapat mengganggu pertumbuhan dari tanaman.
Petani dapat memberikan pestisida pada tanaman yang terserang organisme pengganggu tanaman. Cara pemberiannya biasanya dengan menyemprotkan pada tanaman.
Untuk mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman, petani bisa menggunakan pestisida sesuai jenis hama yang menyerang.
Karena setiap jenis pestisida mempunyai fungsi masing – masing sesuai hama yang menyerang tanaman petani. Selanjutnya petani bisa mendapatkan pestisida petani bisa membelinya pada toko pertanian terdekat maupun membelinya secara online.
Toko Pertanian Belanja Tani jual berbagai macam pestisida berkualitas dengan harga murah dan siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia. Toko Pertanian Belanja Tani menyediakan berbagai macam pestisida tanaman pertanian berkualitas dengan harga murah.
Baca Juga : Jual Fungisida Arashi Berkualitas dan Harga Murah
Dampak Pestisida Pada Organisme Pengganggu Tanaman
Organisme pengganggu tanaman yang menyerang tanaman petani bisa menyebabkan kerusakan hingga membuat tanaman menjadi mati. Pengendalian organisme pengganggu tanaman ini bisa dengan menggunakan pestisida.
Cara penggunaannya adalah dengan menyemprotkan pada tanaman yang terserang organisme pengganggu tanaman.
Dampak pemberian pestisida pada organisme pengganggu tanaman dapat menyebabkan kematian pada organisme tersebut.
Akan tetapi pemberian pestisida sebaiknya tidak berlebihan. Pemberian pestisida berlebihan pada organisme pengganggu tanaman dapat menyebabkan organisme pengganggu tanaman menjadi resisten atau kebal.
Resistensi organisme pengganggu tanaman saat pemberian pestisida ini mengakibatkan kemampuan dari pestisida yang sebelumnya ampuh dalam membasmi organisme pengganggu menjadi tidak efektif lagi karena organisme pengganggu tanaman sudah kebal atau resisten terhadap pemberian jenis pestisida sebelumnya.
Kandungan Pestisida
Pestisida mengandung beberapa kandungan sesuai jenisnya. Apabila pestisida terbuat dari bahan anorganik maka kandungannya adalah senyawa kimia sintetis. Senyawa kimia tersebut memiliki fungsi untuk menyerang dan mematikan organisme pengganggu tanaman.
Contoh beberapa bahan aktif kimia pada pestisida adalah siflutrin, abemektin dan sipemetrin. Bahan aktif yang terkandung dalam pestisida harus memenuhi standar mutu, terjamin efektifiasnya, terdaftar dan aman bagi manusia dan lingkungan agar mendapat izin edar dari pemerintah Indonesia.
Ada beberapa bahan aktif kimia dalam pestisida yang pemerintah Indonesia melarang penggunaannya seperti Dikloro difenil trikloroetan (DDT), Etilen dibromida (EDB), Monosodium metam arsonat (MSMA), Metosiklor, Natrium klorat, Formaldehida, Klordimefon dll.
Namun apabila pestisida organik maka otomatis kandungan bahan pembuatannya adalah senyawa alami yang ramah lingkungan. Bahan alami yang ramah lingkungan ini tidak menimbulkan pencemaran pada lingkungan.
Pestisida Organik
Pestisida organik merupakan salah satu jenis pestisida yang terbuat dari bahan – bahan alami. Beberapa bahan alami tersebut bisa berasal dari tumbuhan maupun mineral yang aman bagi lingkungan.
Penggunaan pestisida organik pada tanaman pertanian tidak meninggalkan residu. Dampak pemberian pestisida organik ini mudah teruari sehingga tidak meninggalkan residu pada tanaman dan tanah.
Sayuran dan buah yang terkena pestisida orgnaik lebih mudah pembersihannya. Harga dari pestisida organik lebih terjangkau dari pestisida anorganik.
Beberapa jenis bahan alami yang bisa bermanfaat untuk pembuatan pestisida organik adalah, garam, jahe, laos, bawang putih, jeruk nipis, daun mimba, biji mimba, sembung, selasih, kluwek, sirsak, surian, brotowali, gadung, kunyit dll.
Selanjutnya petani dapat membuat pestisida organik dengan menggunakan beberapa bahan – bahan alami yang ramah lingkungan. Kemudian petani bisa menggunakannya pada tanaman yang terserang hama.
Pestisida Anorganik
Pestisida anorganik merupakan salah satu jenis pestisida yang terbuat dari bahan – bahan senyawa kimia sintetis. Fungsi dari senyawa kimia sintetis tersebut adalah untuk menyerang dan mematikan organisme pengganggu tanaman.
Namun pemakaian pestisida organik sebaiknya sesuai dosis. Pemberian pestisida anorganik pada tanaman sebaiknya tidak berlebihan.
Dampak pemberian pestisida anorganik pada tanaman berlebihan bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan. Selain itu organisme pengganggu tanaman juga bisa menjadi resisten. Selanjutnya petani bisa membeli pestisida anorganik pada toko pertanian terkedkat maupun secara online.
Jenis – jenis Pestisida
Terdapat berbagai jenis pestisida dalam pertanian. Berbagai macam pestisida ini memiliki fungsi khusus yang berbeda setiap jenisnya. Ada berbagai jenis pestisida sesuai dengan beberapa jenis organisme pengganggu tanaman.
Beberapa jenis pestisida ada yang khusus untuk jamur, serangga, gulma, cacing, pengerat, moluska dll. Berikut adalah macam – macam pestisida pertanian :
Insektisida
Insektisida adalah jenis pestisida yang memiliki fungsi untuk membasmi hama serangga pengganggu. Beberapa hama dari golongan serangga adalah kutu busuk, rayap, semut, ulat, belalang, wereng, kumbang dll.
Cara kerja senyawa kimia pada insektisida adalah dengan menyerang sistem pencernaan. Perkembangbiakan dan merusak sistem hormon dari serangga. Serangga yang terpapar insektisida kemudian akan mati secara langsung maupun perlahan.
Akarisida
Akarisida merupakan jenis pestisida yang memiliki fungsi untuk membasmi laba-laba, tungau, caplak dll. Kandungan senyawa kimia dalam akarisida dapat membunuh laba – laba, tungau, caplak dll.
Moluskisida
Moluskisida adalah jenis pestisida yang memiliki fungsi untuk membasmi moluska seperti siput, bekicot dll. Penyemprotan moluskisida pada tanaman yang terserang hama moluska bisa membuat mati hama tersebut.
Rodentisida
Rodentisida merupakan jenis pestisida yang bermanfaat untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus. Cara kerja rodentisida adlah dengan merusak sistem pencernaan dari binatang pengerat seperti tikus.
Terdapat berbagai jenis rodentisida dengan dosis masing – masing. Pemberian rodentisida wajib memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak salah sasaran. Pastikan tidak ada hewan peliharaan yang menjangkaunya.
Nematisida
Nematisida adalah jenis pestisida yang berguna untuk membasmi nematode seperti cacing. Cacing merupakan parasite yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pertanian.
Hama cacing sering menyerang umbi dan akar pada tanaman pertanian. Terutama tanaman berumbi seperti ubi, bawang, wortel, singkong dll.
Fungisida
Fungisida adalah jenis pestisida yang berfungsi untuk membasmi cendawan atau jamur. Jamur atau cendawan yang menyerang tanaman pertanian bisa mati dengan menyemprotkan fungisida pada tanaman yang terserang jamur.
Herbisida
Herbisida merupakan jenis pestisida yang berfungsi untuk mencegah dan membasi gulma. Gulma adalah tumbuhan liar yang tumbuh pada sekitar tanaman pertanian.
Selanjutnya, kehadiran gulma pada area penanaman sangat mengganggu karena dapat menyerap nutrisi dalam tanah pertanian. Kemudian tanaman pertanian yang kekurangan nutrisi akan menjadi lambat pertumbuhannya.
Baca Juga : Jual Insektisida Cronus 18 EC Terbaru Harga Murah
Leave A Comment