Contoh Penyakit Tanaman Yang Terjadi Akibat Serangan Bakteri

agrept 20 wp, fungisida agrept, cara aplikasi bakterisida agrept, bakterisida agrept 20wp, BELANJA TANI

Jual Bakterisdia Agrept 20 WP Kualitas Unggul Harga Terjangkau | Belanja Tani

Penyakit yang menyerang tanaman budidaya dapat mengacaukan fase pertumbuhan serta kesehatan tanaman budidaya tersebut.

Berbagai organisme, contohnya virus, jamur, bakteri dan parasit lainnya dapat menyebabkan tanaman terinfeksi oleh penyakit, sehingga dapat terganggu kesehatannya.

Serangan penyakit tanaman, dapat terjadi pada beraneka bagian, seperti daun, akar, buah, batang, bahkan bisa menyerang semua bagian.

Biasanya, gejala adanya serangan penyakit tanaman, cukup beragam, menyesuaikan jenis penyakit yang menyerang tanaman budidaya.

Hal ini akan berdampak terhadap perubahan warna, mengalami layu, terdapat bintik pada daun, tanaman yang tumbuh busuk dan tanaman mengalami mati.

Untuk itu, jika petani memperhatikan terdapat serangan penyakit tanaman, petani harus segera membasminya, agar pertumbuhan tanaman maksimal.

Namun, sebelum mengambil tindakan pembasmian, petani harus memperhatikan bermacam – macam penyakit tanaman, terutama yang terjadi akibat serangan bakteri.

Pada bawah ini merupakan contoh penyakit tanaman budidaya yang dapat terjadi akibat serangan bakteri pada tanaman.

Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri atau dalam bahasa inggris bernama bacterial wilt merupakan jenis penyakit tanaman yang terjadi akibat infeksi bakteri.

Serangan dari penyakit layu bakteri seringkali menyebabkan layu, kematian, serta penurunan hasil pada tanaman tertentu.

Penyebab penyakit layu bakteri pada tanaman adalah adanya serangan bakteri patogen yang menyerang sistem vaskular tanaman.

Bakteri tersebut seringkali berada pada dalam tanah, air, atau tumpukan bekas tanaman yang sudah terkontaminasi.

Serangan bakteri – bakteri ini bisa masuk ke dalam tanaman lewat luka pada akar atau bagian lain dari tanaman budidaya.

Gejala penyakit layu bakteri pada tanaman, seperti daun yang terinfeksi akan terlihat menguning, lalu mengering hingga akhirnya layu.

Hal tersebut terjadi karena sistem peredaran air pada tanaman mengalami kerusakan, sehingga daun tanaman tidak mampu tumbuh maksimal.

Akibat dari serangan penyakit layu bakteri, adalah turunnya produktivitas panen, hingga pada kasus yang parah, bisa mengakibatkan kematian tanaman.

Beberapa tanaman yang seringkali terkena penyakit layu bakteri meliputi tomat, kentang, tembakau, kacang – kacangan, dan pisang.

Contoh bakteri penyebabnya termasuk Ralstonia Solanacearum pada tomat dan kentang serta Xanthomonas spp. pada kacang – kacangan.

Untuk mengendalikan penyakit layu bakteri, petani bisa menggunakan varietas tanaman yang tahan penyakit ini, menjaga kebersihan peralatan dan lahan pertanian.

Menjadwalkan pengairan pada tanaman dengan terjadwal agar meminimalisir kontaminasi tanah serta air, merotasi tanaman, membersihkan bekas tanaman yang telah terinfeksi.

Jika serangannya sudah lumayan parah, petani dapat menggunakan bakterisida dengan dosis dan petunjuk penggunaan yang harus selalu petani perhatikan.

Hawar Daun

Penyakit hawar daun adalah salah satu penyakit tanaman yang dapat terjadi akibat berbagai patogen, termasuk jamur dan bakteri.

Serangan penyakit ini sering menyebabkan gejala seperti bercak – bercak atau lesi pada daun tanaman budidaya.

Patogen yang menjadi penyebab penyakit hawar daun bisa menyebar lewat tanah, air, atau kontak langsung antara tanaman.

Beberapa contoh patogen penyebab penyakit hawar daun adalah jamur Septoria, jamur Cercospora serta bakteri Xanthomonas.

Gejala umum dari penyakit hawar daun pada tanaman adalah, adanya bercak yang berwarna coklat dan hitam pada bagian daun tanaman.

Pada kondisi cuaca lahan pertanian yang cukup lembab, akan memperburuk gejala serangan penyakit hawar daun pada tanaman.

Serangan penyakit hawar daun yang parah akan menyebabkan penurunan hasil panen karena daun yang terinfeksi tidak berfungsi dengan baik.

Untuk mengendalikan serangan penyakit hawar daun pada tanaman, petani bisa memakai varietas tanaman yang tahan penyakit.

Merotasi tanaman, selalu menjaga kebersihan peralatan pertanian untuk menghindari penyebaran penyakit hawar daun ke tanaman sehat lainnya.

Petani juga bisa menggunakan fungisida atau bakterisida, apabila serangan penyakit hawar daun pada tanaman sudah cukup parah.

Dalam penggunaan fungisida atau bakterisida, petani perlu untuk memperhatikan dosis dan petunjuk penggunaannya, supaya kondisi tanaman tetap aman.

Bercak Daun

Penyakit bercak daun adalah jenis penyakit tanaman yang mengakibatkan munculnya bercak – bercak atau lesi pada daun tanaman.

Gejala ini umumnya terjadi karena infeksi patogen terutama beberapa bakteri yang dapat membahayakan tanaman.

Beberapa jenis bakteri, contohnya Xanthomonas serta Pseudomonas, dapat mengakibatkan bercak daun pada tanaman.

Bakteri tersebut seringkali menunjukkan gejala pada tanaman yang berupa bercak berair atau lendir pada daun.

Selain bakteri, virus dan jamur semacam Cercospora, Alternaria, Septoria juga dapat menjadi penyebab penyakit bercak daun pada tanaman.

Gejala umum dari serangan penyakit bercak daun adalah, adanya bercak atau lesi pada bagian daun tanaman, yang warnanya bervariasi.

Serangan penyakit bercak daun, akan berpengaruh terhadap pertumbuhan serta perkembangan tanaman, terutama apabila serangannya terjadi pada bagian daun.

Dalam serangan yang cukup parah, akan menurunkan produktivitas hasil panen tanaman, sebab pertumbuhannya menjadi terganggu.

Untuk mengendalikan serangan penyakit bercak daun pada tanaman budidaya, petani bisa memanfaatkan varietas tanaman yang tahan penyakit bercak daun.

Menjaga kebersihan lahan dan alat pertanian, untuk menghindari penyebaran patogen pada tanaman budidaya sehat yang lain.

Apabila serangan penyakit bercak daun sudah lumayan parah, petani dapat menggunakan fungisida atau bakterisida yang terbukti ampuh untuk memberantas penyakit ini.

Saat memanfaatkan fungisida atau bakterisida untuk memberantas penyakit bercak daun, dosis dan petunjuk penggunaannya harus selalu petani perhatikan.

Hal tersebut untuk menjaga kondisi tanaman serta lahan pertanian, supaya terbebas dari residu produk fungisida atau bakterisida tersebut.

Baca Juga : Toko Alat Semprot Pertanian Terdekat Penuhi Kebutuhan Petani