Cara Budidaya Melon Sebagai Peluang Usaha Agribisnis. 08125222117 WA/SMS Belanja Tani. Toko Pertanian Online Belanja Tani jual berbagai sarana tani terlengkap berkualitas, harga murah untuk petani.
Toko Pertanian Online Belanja Tani jual berbagai macam sarana pertanian terbaik untuk memudahkan kegiatan usaha budidaya tanaman.
Sarana dan prasarana pertanian yang Belanja Tani jual contohnya seperti pestisida, pupuk, zpt, benih tanaman, alat pertanian, dll.
Cara budidaya tanaman melon sudah dilakukan sejak jaman dulu. Budidaya melon menjadi peluang usaha agrobisnis. Kini benih melon terbaik harga murah bisa anda beli lewat toko Belanja Tani.
Cara budidaya melon sebagai peluang usaha agrobisnis kini banyak dimanfaatkan petani. Usaha agrobisnis budidaya melon perlu dilakukan dengan cara baik dan benar untuk menghasilkan buah melon berkualitas dan keuntungan yang didapatkan tetap maksimal.
Tanaman Melon
Buka Daftar Isi :
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah dari suku labu – labuan (Cucurbitaceae). Tanaman ini umumnya lebih senang tumbuh pada daerah dataran menengah dengan suhu agak rendah (300 – 1000 mdpl).
pH tanah paling sesuai untuk melakukan kegiatan budidaya melon berkisar antara 6 – 7. Jika pH tanah terlalu asam, maka pertumbuhannya terhambat dan menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Sementara untuk lahan tanamnya tanaman melon membutuhkan lahan tanam dengan kondisi
Keuntungan berlipat bisa jadi membuat Anda ingin melakukan budidaya tanaman melon. Untuk 1 hektar lahan, umumnya bisa menghasilkan buah sebanyak ± 3000 populasi dengan hasil per pohon 2,25 kg dengan kisaran hasil panen sekitar ± 6750 kg buah melon.
Jika 1 kg buah melon bernilai sebesar ± Rp 4500, maka untuk sekali panen bisa menghasilkan sekitar ± Rp 30 juta. Jika sekali produksi biaya pengeluaran berkisar ± Rp 22 juta, maka keuntungannya sekitar ± Rp 8 juta. Sangat menggiurkan, bukan ??
Namun, tanaman melon juga menjadi salah satu dari banyak tanaman hortikultura yang menjadi prioritas utama. Hal itu karena harga buahnya termasuk cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman lainnya. Seperti terlihat diatas, keuntungan yang didapat terlihat cukup menjanjikan.
Tentu untuk menghasilkan keuntungan sebesar itu perlu ketekunan dan kecermatan dalam melakukan cara budidaya melon. Jika sekali saja Anda ceroboh, tentu hasil yang didapatkan akan ikut berkurang.
Baca Juga : Hidroponik Metode Budidaya Tanaman Pada Lahan Terbatas
Produk Benih Melon Unggul Anti Virus Cocok Untuk Budidaya
Toko Online Pertanian Belanja Tani memiliki beberapa produk benih unggul antivirus rekomendasi untuk Anda. Produk – produk rekomendasi Belanja Tani terjamin dan memiliki kualitas terbaik.
Nah, apa saja benih – benih melon rekomendasi Belanja Tani ?? Simak pada bagian dibawah ini.
-
Gracia F1
Gracia F1 merupakan benih melon unggul produk PT East West Seed Indonesia, Tbk (Ewindo) dengan merek dagang Panah Merah.
Benih Gracia F1 tersedia dalam kemasan sachet berisi 500 butir. Buahnya memiliki berat ± 2 kg serta memiliki rasa manis dengan kadar gula mencapai ± 13 % (Brix).
-
Action 88 F1
Action 88 F1 merupakan benih melon anti virus produk unggul dari PT Bisi International, Tbk dengen merek dagang Cap Kapal Terbang.
Benih Action 88 F1 tersedia dalam kemasan sachet 12,5 gram berisi 550 butir. Buahnya memiliki berat ± 2 kg, serta memiliki rasa manis dengan kadar gula ± 13 % (Brix).
-
Pertiwi Anvi F1
Pertiwi Anvi F1 merupakan benih melon antivirus kualitas unggul produk dari PT Agri Makmur Pertiwi. Benih Pertiwi Anvi F1 tersedia dalam kemasan sachet 13 gram. Buahnya memiliki berat ± 2,5 kg serta memiliki rasa manis dengan kadar gula ± 13 % (Brix).
-
Golden Aroma F1
Golden Aroma F1 merupakan benih rock melon hibrida produk unggulan dari PT Known You Seed. Benih Melon Golden Aroma F1 tersedia dalam kemasan sachet 20 gram berisi 750 butir. Buahnya memiliki berat ± 3,5 kg serta memiliki rasa manis dengan kadar gula ± 14 % (Brix).
-
Merlin F1
Merlin F1 merupakan benih rock melon hibrida berkualitas produk unggulan dari PT Benih Citra Asia (BCA). Benih Melon Merlin F1 tersedia dalam kemasan sachet berisi 500 butir. Buahnya memiliki berat ± 2 kg serta memiliki rasa manis dengan kadar gula ± 14 persen (Brix).
-
Erna F1
Erna F1 merupakan benih melon hibrida produk unggulan dari PT Prabu Agro Mandiri (Mutiara Bumi). Benih Melon Erna F1 tersedia dalam kemasan sachet ukuran 15 gram. Buahnya memiliki berat ± 2 kg serta memiliki rasa manis dengan kadar gula ± 13 persen.
Baca Juga : Cabe Panex 100 F1 Murah Berkualitas Menguntungkan Petani
Cara Budidaya Melon
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, untuk menghasilkan keuntungan berlipat perlu cara budidaya melon secara baik dan benar. Belanja Tani akan menerangkan cara budidaya melon agar menghasilkan panen berkualitas baik.
Namun, ada beberapa syarat tumbuh yang harus terpenuhi dalam budidaya melon agar tanaman melon tumbuh sempurna. Beberapa syarat tumbuh dalam budidaya tanaman melon contohnya seperti :
- Menentukan media tanam
Media tanam paling cocok yaitu tanah gembur dengan kandungan unsur hara mikro dan makro lengkap.
- Menentukan musim tanam
Musim tanam yang dianjurkan untuk budidaya melon adalah pada waktu awal musim kemarau. Awal musim kemarau merupakan waktu yang tepat agar tanaman memperoleh sinar matahari dalam jumlah cukup.
- Menentukan lokasi tanaman
Pemilihan lokasi lahan tanam usahakan memiliki sistem pengairan baik, tidak berangin kencang, serta mudah dijangkau kendaraan. Dataran rendah sampai dataran menengah merupakan lokasi tanam paling cocok untuk budidaya melon.
Setelah semua syarat tumbuh terpenuhi semua, maka tinggal melakukan cara budidaya melon secara baik dan benar. Tahapan cara budidaya melon dengan baik dan benar yaitu :
-
Pengolahan Lahan Tanam
Lakukan pengolahan lahan tanam terlebih dahulu agar kondisi lahan tanam menjadi lebih gembur. Lakukan pengolahan lahan tanam dengan cara dicangkul atau dibajak (menggunakan traktor atau lainnya).
Setelah itu, lakukan pembuatan bedengan. Buat bedengan berukuran panjang 10 – 15 meter, lebar 1 – 1,2 meter serta jangan lupa berikan jarak antar bedengan sekitar ± 50 – 60 cm.
Setelah pembuatan bedengan selesai, berikan pupuk dasar pada bedengan. Gunakan pupuk kompos atau pupuk kandang secukupnya.
Jangan lupa berikan pupuk lain seperti ZA, KCI, dan SP – 36 dengan dosis masing – masing sebanyak ± 375 kg, 375 kg, dan 250 kg. Campurkan dan aduk 3 pupuk tersebut secara merata, lalu berikan pada bedengan.
Cek pH tanah. Jika pH tanah terlalu asam, berikan dolomite untuk menetralkannya. Setelah itu, tutupi bedengan menggunakan mulsa plastik, lalu biarkan selama ± 2 hari sebelum melakukan proses penanaman bibit melon. Bagian berwarna perak menghadap ke atas sementara bagian berwarna hitam menghadap ke bawah.
Setelah itu, lubangi mulsa menggunakan alat pelubang mulsa sebanyak 2 baris lubang tanam. Berikan jarak antar lubang tanam dalam 1 baris sekitar ± 50 – 60 cm dan jarak antar baris ± 60 cm.
-
Penyemaian Benih
Tujuan dari penyemaian benih yaitu supaya bibit berkualitas baik serta merangsang pertumbuhannya. Langkah – langkah menyemai benih, pertama rendam benih melon ke dalam air hangat selama ± 2 – 3 jam. Tambahkan pestisida pada air rendaman. Berikan sesuai dengan dosis yang tertera pada kemasan.
Tiriskan benih yang telah direndam selama ± 2 – 3 jam tersebut. Tempatkan diatas kain atau koran basah. Biarkan selama ± 1 – 2 hari sampai muncul kecambah. Pastikan agar kondisi kelembaban alasnya tetap lembab. Jika terlihat kering segera basahi dengan cara diciprati / disemprot dengan air secukupnya.
Setelah dirasa tumbuh cukup baik, pindahkan kecambah ke tray semai. Masukkan kecambah sedalam 1 – 2 cm. Setelah bibit melon berumur sekitar ± 10 – 14 hari, bibit sudah bisa dipindahkan ke bedengan setelah terlihat memiliki 2 – 3 helai daun.
-
Penanaman
Masukkan bibit ke dalam lubang tanam pada bedengan. Lakukan dengan hati – hati supaya akar tanaman tidak terluka. Setelah dimasukkan, tutupi lubang tanam menggunakan tanah di sekitarnya.
Jangan lupa sirami bibit melon yang telah selesai ditanam. Sirami dengan air secukupnya untuk menjaga kelembaban bibit melon. Lakukan proses penanaman di sore hari saat terik sinar matahari tidak terlalu menyengat.
-
Pemeliharaan
Lakukan proses pemeliharaan dengan rutin untuk memastikan tanaman tumbuh dan berkembang secara sempurna. Melakukan proses pemeliharaan akan memastikan tanaman tumbuh dan memberikan hasil maksimal.
Proses – proses pemeliharaan tanaman melon yaitu :
-
Pemasangan Ajir
Lakukan pemasangan ajir sebagai tempat merambat tanaman melon. Gunakan ajir berupa bambu atau kayu sepanjang 1,5 meter, lalu tancapkan pada bedengan secara menyerong. Nantinya, ajir tersebut membentuk huruf X. Setelah itu, ikatkan ajir tersebut menggunakan tali rafia.
Siapkan lagi 1 bilah bambu panjang, lalu letakkan di atas bedengan – bedengan berbentuk huruf X tersebut. Letakkan 1 bilah bambu tersebut pada bagian atas persilangan ajir.
Ikat lagi menggunakan tali rafia. Lakukan pemasangan ajir saat bibit masih berumur muda sehingga menghindari terjadinya luka pada akar.
-
Penyulaman Bibit
Jika terdapat bibit tumbuh tidak sempurna, segera lakukan penyulaman bibit. Lakukan penyulaman bibit setelah tanaman berumur ± 7 hari setelah tanam.
-
Penyiraman / Pengairan
Lakukan penyiraman / pengairan secara rutin. Dengan menjaga kebutuhan air tetap terjaga, maka tanaman bisa tumbuh dengan baik.
-
Penyiangan Gulma
Lakukan penyiangan gulma seara rutin untuk menurunkan resiko serangan hama dan penyakit. Selain itu, penyiangan gulma juga mampu membuat proses penyerapan nutrisi tanaman lebih cepat.
-
Pemupukan Susulan
Jangan lupa berikan pemupukan susulan. Lakukan pemberian pupuk susulan setelah bibit berumur 1 minggu. Sebaiknya gunakan pupuk cair untuk mempercepat penyerapan nutrisi tanaman.
Lakukan aplikasi pemupukan susulan pertama saat tanaman berumur ± 7 hari. Gunakan pupuk NPK 16 : 16 : 16 dengan dosis 100 kg per ha. Encerkan dengan 4000 liter air.
Lakukan aplikasi pemupukan susulan kedua saat tanaman berumur ± 14 hari. Gunakan pupuk NPK 16 : 16 : 16 dengan dosis 30 kg per ha dan Boron dengan dosis 5 kg per ha. Encerkan dengan 4000 liter air.
Lakukan aplikasi pemupukan susulan ketiga saat tanaman berumur ± 21 hari. Gunakan pupuk NPK 16 : 16 : 16 dengan dosis 36 kg per ha dan Superphos dengan dosis 20 kg per ha. Encerkan dengan 4000 liter air.
Lakukan aplikasi pemupukan susulan keempat saat tanaman berumur ± 28 hari setelah tanam. Gunakan pupuk NPK 16 : 16 : 16 dengan dosis 36 kg per ha. Encerkan dengan 4000 liter air. Encerkan dengan 4000 liter air.
Lakukan aplikasi pemupukan susulan kelima saat tanaman berumur ± 42 hari setelah tanam. Gunakan pupuk NPK 16 : 16 : 16 dengan dosis 100 kg per ha, KNO3 dengan dosis 20 kg per ha, dan Superphos dengan dosis 100 kg per ha. Encerkan dengan 4000 liter air.
Lakukan aplikasi pemupukan susulan keenam saat tanaman berumur ±50 hari setelah tanam. Gunakan pupuk NPK 16 : 16 : 16 dengan dosis 36 kg per ha dan KNO3 dengan dosis 30 kg per ha. Encerkan dengan 4000 liter air.
Baca Juga : Komoditas Pangan Unggulan Peluang Usaha Bagi Petani
-
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Hama dan penyakit menjadi ancaman utama dalam melakukan cara budidaya melon. Cara budidaya melon tanpa melakukan pengendalian hama dan penyakit akan mengakibatkan tanaman rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Hama dan penyakit yang sering menyerang dalam budidaya tanaman melon yaitu :
-
Kumbang Pemakan Daun
Kumbang pemakan daun (Epilachna vigintioctopunctata) merupakan hewan serangga berbentuk oval berwarna oranye kusam dan terdapat 28 bercak berwarna hitam. Bagian punggungnya terdapat rambut – rambut halus pendek.
Kumbang pemakan daun betina menghasilkan telur berbentuk oval kuning tegak. Setelah 4 hari, larva berwarna kuning pucat keputihan mulai menetas. Bagian punggungnya terdapat duri berujung gelap.
Larva kumbang pemakan daun bisa mencapai ukuran 6 mm dalam waktu ± 18 hari, tergantung dengan suhu lingkungannya.
Larva lalu mulai pindah ke bagian bawah daun dan memasuki fase kepompong. Kumbang pemakan daun bisa bertahan hidup pada tanah dan tumpukan – tumpukan daun kering.
Gejala serangan kumbang pemakan daun yaitu terjadi skeletonisasi pada daun, daun menjadi rontok, terkadang pada permukaan buah terdapat lubang dangkal, serta tanaman menjadi kerdil.
Untuk mengatasi serangan hama kumbang pemakan daun, cara pengendaliannya seperti melakukan penyiangan gulma, memanfaatkan predator / musuh alami, mengambil dan memusnahkan kumbang pemakan daun secara langsung, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.
-
Virus Bercak Cincin
Virus bercak cincin (PRSV) penularannya secara umum menular melalui spesies kutu daun. Selain itu, virus bercak cincin memiliki banyak inang alternatif, seperti semangka, labu – labuan, dan sejenisnya.
Suhu rendah dan besarnya populasi besar kutu daun bersayap semakin mempercepat tingkat infeksi virus bercak cincin.
Gejala serangan virus bercak cincin pada tanaman yaitu terdapat pola mosaic kuning pada daun, cincin hijau tua pada buah, dan bercak serta garis – garis basah pada bagian batang.
Untuk mengatasi serangan virus bercak cincin, cara pengendaliannya seperti membuang dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi, melakukan penyiangan gulma secara rutin, menjaga kebersihan lahan tanam, dan melakukan aplikasi pestisida sesuai dengan dosis.
-
Kutu Putih
Serangga berukuran kecil tanpa sayap penyebab yang menyebabkan kerusakan pada tanaman. Tubuh serangga ini terlindungi semacam lapisan lilin tepung tipis dan berakibat pada penampilannya yang mirip seperti kapas.
Umumnya, kutu putih bertelur di tanah. Setelah mulai menetas, larva bisa merambat ke berbagai tanaman sekitarnya. Selain itu, kutu putih bisa menyebar melalui angin, burung, semut, ataupun peralatan pertanian.
Kutu putih menyerang tanaman dengan cara memasukkan stylet mereka ke daun dan mulai mengisap cairan getahnya. Gejala serangannya seperti daun muda menguning dan mengeriting, tanaman menjadi kerdil, serta buah menjadi rontok.
Untuk mengatasi serangan hama kutu putih, cara pengendaliannya seperti menjaga kebersihan lahan tanam, memanfaatkan predator / musuh alami kutu putih, membuang dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi, serta melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.
-
Layu Verticillium
Penyebab penyakit layu verticillium yaitu infeksi cendawan Verticillium spp. Jamur ini bisa bertahan hidup dalam tanah jika tidak ada tanaman inang.
Cendawan ini menyerang dengan cara masuk melalui jaringan vaskuler tanaman secara cepat, lalu mulai menghalangi proses pengangkutan nutrisi tanaman.
Gejala – gejala tanaman yang terserang penyakit layu verticillium contohnya seperti bagian tepi daun menguning, daun terlihat layu, dan bagian batang terdapat garis – garis hitam yang akhirnya membuat batang ikut layu.
Cara mengatasi penyakit layu verticillium contohnya seperti membuang dan memusnahkan tanaman yang terinfeksi, melakukan rotasi tanaman, menjaga kebersihan lahan tanam, dan melakukan aplikasi fungisida sesuai dengan dosis.
-
Lalat Melon
Lalat melon (Zeugodacus cucurbitae) berkembang biak dengan cara bertelur. Telur lalat melon secara kasat mata terlihat berkelompok pada bagian bawah kulit buah muda. Setelah beberapa hari, telur tersebut menetas menjadi larva (belatung).
Belatung dewasa umumnya berukuran ± 10 – 12 mm. Kerusakan akibat belatung ini tentu sangat merugikan karena menyebabkan buah menjadi rusak.
Belatung lalu akan memasuki fase kepompong pada tanah atau buah yang ia serang selama ± 10 hari. Kepompong berkembang dengan membentuk sarang berbentuk oval sepanjang 6 – 8 mm berwarna coklat.
Gejala serangan lalat melon contohnya seperti buah membusuk dan rontok, serta bagian batang dan akar mengalami kerusakan.
Untuk mengatasi lalat melon, cara pengendaliannya seperti memasang perangkap lalat melon, menutupi buah dengan pelindung (bisa berupa plastik atau sejenisnya), melakukan rotasi tanaman, dan melakukan aplikasi insektisida sesuai dengan dosis.
-
Bercak Buah Bakteri
Penyebab penyakit bercak buah bakteri yaitu bakteri Acidovorax citrulli. Bakteri ini mampu bertahan dalam buah dan biji – bijian buah yang telah terinfeksi bakteri ini, sisa – sisa tanaman, dan pada tanaman inang alternatif.
Faktor utama penyebaran dari bakteri Acidovorax citrulli yaitu biji tanaman yang telah terinfeksi. Selain itu, media seperti air, dan peralatan kerja manusia (baju, alat pertanian, dan lainnya ) bisa menjadi penyebar bakteri satu ini.
Penyakit bercak buah bakteri berkembang dengan baik pada daerah dengan suhu tinggi dan kelembaban tinggi. Gejala serangan penyakit bercak buah bakteri contohnya seperti terdapat bercak berair pada bagian bawah daun biji, jaringan tanaman mengeluarkan cairan kekuningan, serta terdapat luka berwarna coklat tua pada pembuluh daun.
Untuk mengatasi serangan penyakit buah bakteri, cara pengendaliannya yaitu melakukan rotasi tanaman, melakukan penyiangan gulma, membuang dan memusnahkan tanaman yang terserang, serta melakukan aplikasi bakterisida sesuai dosis.
-
Proses Pemanenan
Potong tangkai buah menggunakan cutter atau pisau tajam. Sisakan tangkai sepanjang ± 2 cm supaya masa simpan buah menjadi lebih lama.
Proses pemanenan berlangsung bertahap, utamakan memetik buah yang benar – benar terlihat sudah siap panen. Cara memanennya yaitu dengan memotong tangkai buah membentuk huruf T menggunakan pisau tajam atau gunting.
Selesai panen simpan buah pada tempat kering beralaskan jerami. Langkah selanjutnya yaitu melakukan penyortiran. Selesai menyortir, buah melon siap dipasarkan.
Baca Juga : Pestisida Cegah Dan Musnahkan Hama Budidaya Tanaman
Demikian artikel tentang cara budidaya melon ini saya tulis dan sampaikan kepada Anda. Hubungi Toko Pertanian Online Belanja Tani melalui no. telepon 08125222117 (Khusus Layanan WA/SMS) atau 082141747141 (Khusus Layanan Telepon).
Toko Pertanian Online Belanja Tani memberikan peluang usaha agrobisnis jual benih, alat pertanian, zpt, pupuk, dll dengan harga murah dan bersaing.
Belanja Tani siap mengirimkan pesanan produk Anda melalui jasa pengiriman logistik terpercaya, seperti Pos Indonesia, Tiki, JNE, KI8, Indah Logistik, Wahana, dll. Produk pesanan pasti sampai ke alamat tujuan.
Semoga artikel cara budidaya melon ini bisa memberikan manfaat dan berdampak positif untuk pembaca semua. Sampai jumpa lagi pada artikel lainnya. Salam sukses.
Leave A Comment