Hama Tanaman Yang Bisa Mengganggu Proses Pertumbuhan
Buka Daftar Isi :
![Jual Insektisida Buldok Kualitas Terbaik Berharga Murah | Belanja Tani buldok insektisida, buldok, buldok 25 ec, bahan aktif beta siflutrin, insektisida bahan aktif beta siflutrin](https://belanjatani.com/wp-content/uploads/2023/06/bahanaktifbuldok3.png)
Serangan hama tanaman bisa berdampak negatif pada proses pertumbuhan dari tanaman tersebut, yang biasanya akan menjadi terhambat dan terganggu.
Proses pertumbuhan tanaman budidaya yang terganggu serta terhambat, produktivitas hasil panennya akan menurun dengan drastis serta memiliki kualitas yang cenderung jelek.
Sehingga, petani perlu untuk mengenali beraneka jenis hama tanaman budidaya yang mampu menyerang ketika budidaya, agar petani dapat segera menumpasnya.
Dengan segera memusnahkan serangan hama tanaman budidaya, maka proses pertumbuhan tanaman akan terjamin dapat berjalan lebih sehat dan juga optimal.
Pada bawah ini adalah beraneka contoh jenis hama tanaman, yang biasanya mampu menyerang saat budidaya dan mampu terjadi sewaktu – waktu.
Wereng Coklat
Hama wereng coklat atau nama ilmiahnya adalah Nilaparvata Lugens merupakan suatu serangga kecil yang umumnya dapat menyerang tanaman padi.
Ciri – ciri dari hama wereng coklat yaitu ukuran tubuhnya yang lumayan kecil, yakni berkisar 3 – 4 mm, memiliki warna coklat sampai kehitaman.
Hama ini mempunyai sayap cukup panjang yang menutupi tubuh mereka serta, ketika sedang beristirahat, sayap ini akan terlipat pada atas tubuh.
Wereng coklat mampu untuk menghisap cairan tanaman dengan memakai alat penusuk mulut mereka, yang namanya adalah stiletto.
Umumnya, hama wereng coklat akan menghisap cairan yang terdapat pada bagian batang atas serta ruas daun tanaman padi.
Sehingga akan mengakibatkan turunnya kualitas fotosintesis, hingga akhirnya mengganggu proses pertumbuhan tanaman.
Tidak hanya itu, hama wereng coklat juga dapat mengakibatkan kerusakan fisik secara langsung terhadap tanaman padi ketika menghisap cairan tanaman.
Serangan yang cukup parah dari hama wereng coklat akan mengakibatkan tanaman padi tampak kerdil, daun menguning, sampai akhirnya akan mati.
Hal ini bisa menyebabkan penurunan hasil panen dengan signifikan sehingga akan mengakibatkan kerugian ekonomi untuk para petani.
Untuk menumpas serangan hama wereng coklat, petani membutuhkan pendekatan yang terintegrasi, termasuk metode budidaya yang sesuai atau menggunakan musuh alami.
Petani juga bisa menggunakanan insektisida dengan mengikuti dosis dan cara penggunaan sesuai dengan petunjuk.
Penting untuk mengawasi populasi wereng coklat dengan teratur serta mengambil tindakan pengendalian yang tepat agar tanaman padi dapat terjaga.
Kutu Daun
Hama kutu daun atau Aphids merupakan suatu serangga berukuran kecil yang umumnya dapat menjadi hama pada tanaman budidaya.
Mereka termasuk keluarga Aphididae sebab kemampuan mereka mampu untuk menghisap cairan yang ada dalam jaringan daun tanaman.
Ukuran tubuh hama kutu daun lumayan kecil dengan bentuk oval serta ukurannya berkisar antara 1 – 3 mm.
Warna hama kutu daun lumayan bervariasi, yaitu mempunyai warna coklat, merah, hijau, hitam serta kuning.
Pada tubuh hama kutu daun terdapat antena berukuran pendek serta dua tabung kecil bernama sifon yang dapat menghisap cairan tanaman.
Kutu daun mampu untuk menghisap cairan dari jaringan daun tanaman dengan memakai stiletto yang lumayan tajam.
Mereka biasanya dapat hidup dengan cara berkoloni pada bagian – bagian muda tanaman contohnya ujung tunas serta bagian bawah daun.
Hama kutu daun bisa berkembang biak dengan cukup cepat, sehingga populasi mereka mampu untuk meningkat cepat jika tidak petani atasi.
Kerusakan akibat dari hama kutu daun terjadi karena hama ini mampu menghisap cairan dengan berlebihan dalam jaringan tanaman.
Aktivitas penghisapan cairan tanaman oleh hama kutu daun akan mengakibatkan daun akan tampak mengkerut, menguning bahkan mati.
Tidak hanya itu, kutu daun juga mampu mengeluarkan cairan manis yang namanya “madu kutu” serta dapat menarik serangga lain misalnya semut.
Dalam memusnahkan serangan hama kutu daun, ada beberapa metode yang dapat petani terapkan pada tanaman budidaya.
Seperti memakai musuh alami contohnya predator atau parasitoid kutu daun, pengaplikasian insektisida dengan tepat.
Serta petani juga dapat menerapkan praktik budidaya yang benar misalnya mengawasi sanitasi, memangkas bagian tanaman yang terinfeksi dan merotasi tanaman.
Ulat Grayak
Hama ulat grayak merupakan salah satu hama serangga yang termasuk dalam keluarga dari Noctuidae.
Ulat grayak atau Spodoptera Litura merupakan hama yang sering menyerang beraneka tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, serta tanaman pangan.
Bentuk tubuh ulat grayak adalah silindris, yang warnanya abu-abu kecoklatan atau hijau dengan garis-garis hitam atau coklat pada tubuhnya.
Ulat grayak umumnya mampu bergerombol serta aktif ketika malam hari, namun mereka bisa petani jumpai saat siang hari pada tempat teduh.
Serangan hama ulat grayak dapat terjadi pada bagian daun, tangkai buah, dan bunga dari tanaman budidaya.
Hama ulat grayak mampu untuk menggerogoti tanaman hingga akhirnya jaringan tanaman tersebut dapat hancur.
Sehingga, daun tanaman budidaya tersebut akan tampak berlubang, menggulung serta batang tanaman akan tampak tergerogoti.
Kutu Putih
Hama kutu putih atau banyak orang mengenalnya sebagai kutu daun putih, merupakan suatu serangga berukuran kecil yang termasuk anggota Aleyrodidae.
Kutu putih atau Bemisia Tabaci seringkali dapat menjadi hama pada tanaman budidaya, contohnya tanaman sayuran, pangan serta hias.
Bentuk hama kutu putih adalah oval serta kecil, yang mempunyai sayap bening berukuran cukup besar daripada ukuran tubuhnya.
Nama “kutu putih” berasal dari serbuk putih yang dihasilkan oleh hama betina saat sedang bertelur.
Kutu putih mampu untuk bergerak dengan cara perlahan atau terbang dalam jumlah yang lumayan banyak.
Hama kutu putih akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman dengan mengurangi vitalitas tanaman, menyebabkan daun tampak menguning, menggulung bahkan mati.
Selain itu, kutu putih juga mengeluarkan “madu kutu” yang lengket, serta bisa menjadi substrat untuk perkembangan jamur hitam dan mengurangi proses fotosintesis.
Baca Juga : Insektisida Untuk Ulat Grayak Pada Jagung Agar Tumbuh Sehat
Leave A Comment