Jenis ZPT Yang Bisa Petani Pakai Saat Melaksanakan Budidaya

super gib, dosis super gib untuk padi, kegunaan super gib untuk padi, dosis super gib tablet untuk padi, harga super gib

Jual ZPT Super Gib Untuk Padi Kualitas Terbaik Harga Murah | Belanja Tani

Zat Pengatur Tumbuh memiliki beberapa jenis, yang memiliki kandungan dan kelebihan berbeda yang berguna untuk melancarkan pertumbuhan dari tanaman budidaya.

Sehingga dengan berbagai jenis ZPT yang berbeda, maka bisa memperlancar pertumbuhan tanaman budidaya, yang akan menghasilkan panen yang berproduksi melimpah.

Selain melancarkan pertumbuhan tanaman budidaya, ZPT juga bermanfaat untuk menjaga tanaman budidaya supaya bisa beradaptasi dengan baik terhadap lingkungan.

Contohnya yaitu bisa menguatkan ketahanan tanaman budidaya terhadap kondisi dari lahan tanam serta situasi pada lingkungan sekitar.

Dan bisa bermanfaat untuk tanaman budidaya agar tumbuh cepat serta dapat berpengaruh terhadap panen yang berproduksi melimpah dan berkualitas unggul.

Sehingga, penggunaan ZPT secara sesuai ketika melaksanakan kegiatan budidaya tanaman adalah faktor keberhasilan petani saat budidaya.

Berikut merupakan berbagai contoh jenis ZPT yang umumnya petani pakai pada saat melakukan kegiatan budidaya tanaman.

Auksin

Auksin merupakan suatu zat hormon yang ada dalam tanaman, serta biasanya gampang kita temukan pada berbagai bagian tanaman.

Zat itu bisa bermanfaat untuk meningkatkan pembesaran dan pemanjangan sel yang biasanya terdapat dalam beberapa bagian tanaman budidaya.

Fritz Went merupakan orang yang pertama kali menjelaskan dengan jelas fungsi zat Auksin untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman.

Fungsi hormon Auksin adalah, bisa berguna untuk mengoptimalkan proses perkembangan dari tanaman budidaya.

Beberapa contoh perkembangan tanaman budidaya adalah, bisa memaksimalkan pematangan buah, mengoptimalkan pembelahan sel serta banyak lagi lainnya.

Hormon Auksin juga bisa bekerja sama dengan jenis hormon lainnya, contohnya seperti hormon Sitokinin serta Giberelin.

Biasanya bagian tanaman budidaya yang mendapat sinar matahari langsung malah akan terhambat pertumbuhannya, sebab proses kerja hormon Auksin akan terhambat.

Sebaliknya, pada bagian tanaman yang tidak mendapat cahaya matahari langsung bisa tumbuh lancar sebab proses kerja hormon Auksin tidak terganggu.

Sehingga ujung tanaman budidaya biasanya akan ikut serta dengan arah sinar matahari, atau banyak orang menyebutnya sebagai proses Fototropisme.

Dengan mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi tanaman, petani akan paham apakah tanaman mengandung hormon dengan jumlah banyak atau tidak.

Hormon Auksin juga berguna untuk mengoptimalkan perpanjangan sel, pembelokkan batang aktivitas kambium dan masih banyak lagi lainnya.

Sitokinin

Sitokinin adalah jenis ZPT yang bisa berguna untuk meningkatkan pembelahan sel atau sitokinesis pada jaringan meristematik.

Selain berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, hormon Sitokinin juga memiliki manfaat lainnya contohnya adalah dapat merubah penuaan daun.

Orang yang pertama kali menjelaskan secara rinci, fungsi hormon Sitokinin untuk proses pertumbuhan tanaman budidaya adalah Folke Skoog.

Pada tahun 1940 ketika bekerja pada universitas Wisconsin, ia pertama kali menjelaskan penelitian hormon ini, dengan memakai percobaan terhadap media santan.

Dalam hormon Sitokinin, ada dua golongan berbeda, pertama yaitu Adenin yang akan menyatukan Zeatin, BA serta Kinetin.

Sedangkan golongan kedua yaitu Fenilurea yang bisa menyatukan Thidiazuron dan Difenilurea yang biasanya tidak ada pada tanaman.

Saat proses Fisiologis dalam tanaman budidaya, hormon Sitokinin bisa bekerja sama dengan lumayan baik terhadap hormon Auksin.

Giberelin

Hormon Giberelin atau banyak orang menyingkatnya sebagai GA merupakan jenis hormon yang biasanya terdapat pada tanaman budidaya.

Jenis ini ada pada setiap siklus hidup tanaman budidaya, sehingga apabila tanaman masih hidup, hormon GA akan terus ada.

Hormon Giberelin bisa bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan biji, serta mampu memaksimalkan perkecambahan dan masih banyak yang lainnya.

Caranya yaitu hormon GA akan memberikan reaksi pada rangsangan karena melawan proses Fisiologis yang berhubungan terhadap prosedur biosintesis.

Dalam tanaman budidaya, hormon Giberelin biasanya mempunyai dua kelompok utama yang penting, yaitu yang aktif serta nonaktif.

Berdasarkan biologisnya, hormon GA yang aktif bisa berfungsi untuk mengawasi beberapa bagian pertumbuhan tanaman budidaya.

Eiichi Kurosawa adalah orang yang pertama kali menjelaskan dengan detail fungsi dari hormon Giberelin pada sekitar tahun 1926.

Penelitian ini dia kerjakan ketika sedang melakukan penelitian terhadap penyakit yang terdapat pada tanaman padi, dengan nama Bakanae.

Selanjutnya pada tahun 1935, Teijiro Yabuta mengasingkan hormon Giberelin dari tanaman jamur Gibberella Fujikuroi.

Isolat jamur tersebut yang memiliki nama Giberelin serta kita kenal sampai sekarang ini.

Etena

ZPT jenis ini biasanya terbentuk dengan alami saat produksi metabolisme normal yang umumnya terjadi pada tanaman budidaya.

Jenis ZPT ini bermanfaat untuk proses pematangan buah, yang umumnya terjadi pada bagian kuncup bunga dari tanaman.

Selain berfungsi untuk pematangan buah, Etena juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya kerontokan dari daun tanaman.

Pada tanaman budidaya hormon dengan jenis ini memiliki bentuk seperti gas, yang bernama gas Etena.

Gas Etena mudah untuk menguap serta biasanya tidak memiliki warna yang dapat menjadi salah satu ciri khasnya.

Untuk struktur gas Etena lumayan sederhana, yang rata – rata ada pada tanaman dengan tingkat yang agak tinggi.

Tanaman dengan tingkat tinggi, bisa memproduksi Etena dari asam amino metionin dengan mendasar yang biasanya terdapat pada tiap jaringan tanaman.

Saat berkolaborasi dengan Giberelin dan Auksin, apabila Etena memiliki struktur tinggi, bisa mengganggu pertumbuhan akar, batang serta bunga.

Sementara itu, jika Etena hanya bekerja sama dengan Auksin, perkembangan bunga dari tanaman budidaya biasanya akan meningkat.

Asam Absisat

Hormon Asam Absisat merupakan unsur yang mengandung 15 atom karbon yang ada pada beraneka hormon dari tanaman budidaya.

Selain bisa kita jumpai pada tanaman, hormon Asam Absisat dapat kita temukan dengan alami pada alga hijau serta jamur.

Orang yang menjabarkan dengan jelas fungsi dari hormon ini dengan menggunakan media tanaman kapas adalah Frederick Addicot pada tahun 1963.

Ia melakukan penelitian senyawa absisin I serta II, selanjutnya senyawa absisin II memiliki nama lainnya yakni Asam Absisat dengan singkatan ABA.

Hormon ini berperan penting dalam proses inisiasi dari dormansi biji atau gampangnya adalah ketika biji pada masa istirahat.

Fase tersebut penting untuk membantu menjaga biji agar tidak berkecambah, sebelum waktunya.

Baca Juga : Jual ZPT Atonik Untuk Bawang Merah Yang Berkualitas Terbaik