Mengenal Jenis Hama Sering Gagalkan Panen Petani

Hama memiliki beberapa jenis yang sering kali mengganggu tanaman pertanian milik petani, sehingga petani perlu tahu bentuk ciri-ciri fisik mereka. Sering membuat petani jengkel karena menggagalkan panen petani atau sering membuat tanaman mati, keberadaan hama sudah menjadi musuh bagi petani.

Terkadang hama juga memiliki daya tahan yang sangat kuat untuk bertahan dalam lingkungan ekstrim dan segala perubahan dalam lingkungan. Itulah kenapa membasmi hama sangat sulit dan membutuhkan proses lama dalam membasminya agar mereka tidak kembali dan memakan tanaman pertanian.

Selain itu kemampuan khusus yang hama miliki juga sangat mengganggu petani, seperti kemampuan membuahi sel telur tanpa pejantan yang merepotkan. Karena persebaran hama jadi lebih luas dan lebih cepat dalam memperbanyak populasinya dalam suatu lingkungan lahan pertanian.

Oleh karena itu petani memerlukan penyesuaian terhadap serangan hama pada lahan pertanian agar tanaman terbebas serangan hama. Penggunaan Insektisida Lalat Buah Paling Ampuh bertujuan untuk melemahkan kemampuan khusus dari hama dan membasminya dari lahan pertanian.

Berikut ini merupakan jenis-jenis dari hama yang sering sekali mengganggu budidaya tanaman pertanian milik petani :

Hama Wereng (Nilaparvata lugens)

Merupakan hama yang seringkali merusak tanaman padi dengan cara kerja menyerap nutrisi dari tanaman pertanian yang dapat menyebarkan virus tanaman. Penyakit yang penyebabnya adalah hama wereng ini bernama tungro yang sempat menggegerkan sektor pertanian budidaya padi karena banyak petani merugi.

Gejala pada tanaman yang terserang hama wereng adalah ketika tanaman padi telah berumur 20-40 hari yaitu daun berwarna kuning orange. Setelah itu jumlah daun muda yang tumbuh berkurang, daun muda mulai menggulung dan tanaman menjadi kerdil dan produktivitas terganggu.

Untuk pencegahan dari serangan hama wereng adalah melakukan penyemprotan pestisida, sanitasi yang baik pada lahan pertanian, dan pengaturan waktu tanam. Selama petani melakukan perawatan dan pengawasan yang tepat, hama wereng dapat teratasi dan perkembang biakannya pada lahan pertanian akan berkurang.

Wereng betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100-500 butir biasa tersembunyi pada jaringan pakal pelepah daun yang menetas setelah 7-10 hari. Nimfa dari wereng memiliki masa hidup 12-15 hari yang kemudian menjadi wereng dewasa dan wereng siap melakukan masa perkembangbiakan kembali.

Serangan Tikus Pada Lahan Pertanian

Siapa yang tidak mengeluh jika mendapati gangguan dari hewan mamalia tikus, pasti semua orang merasa jijik dan terganggu. Hama tikus memang menjadi musuh dari berbagai kalangan usaha tidak terkecuali pada sektor pertanian yang biasanya merusak tanaman.

Memiliki daya tahan tubuh yang kuat, beberapa tikus bisa beradaptasi dengan lingkungan sangat baik walaupun pada cuaca ekstrim sekalipun. Mamalia jenis ini juga memiliki perkebangbiakan yang sangat cepat sehingga upaya pembasmian pasti sulit terlaksana.

Gejala pada tanaman pertanian  yang terserang hama tikus adalah tanaman yang rusak, kotoran tikus yang berceceran pada lahan pertanian. Tikus hidup pada lubang yang ia gali dan biasanya pada tempat itu tikus beranak dan bersembunyi dari kejaran petani.

Untuk pembasmian hama tikus dapat melakukan cara gropyokan atau perburuan tikus bersama-sama atau membongkar lubang tikus secara langsung. Menggunakan racun tikus juga efektif dalam membasmi hama yang satu ini dengan memberikan umpan dan menaburinya dengan racun.

Untuk pengendalian secara alami dapat melakukan dengan memelihara predator pemakan tikus seperti ular sawah atau burung hantu. Sehingga lahan pertanian aman dari gangguan hama tikus dan rantai makanan tetap terjaga.

Serangan Hama Lalat Buah

Lalat buah memiliki warna kombinasi yang mencolok yaitu paduan warna coklat dan kuning yang memiliki ukuran sama dengan lalat umumnya. Sehingga tidak terlalu sulit dalam membedakan hama satu ini dengan jenis lalat pada umumnya.

Sekor betina dapat bertelur sebanyak 1.200 – 1.500 yang akan mereka masukkan kedalam buah yang sedang ia hinggapi. Telur yang mereka masukkan akan menetas pada bagian dalam buah dan memakan daging buahnya untuk sumber nutrisi telur tumbuh.

Ketika sudah beranjak dewasa, ulat lalat buah akan keluar dari buah tersebut dengan melubanginya dan menjatuhkan diri pada tanah. Hal ini bertujuan agar ia dapat berkembang lagi menjadi lalat buah dewasa dan mengulangi siklus berkembang biaknya.

Kondisi buah yang ulat lalat buah jadikan makanan akan busuk secara perlahan-lahan lalu jatuh ke tanah. Sehingga sedikit sulit dalam membasmi lalat buah ini dengan pestisida jika ulat calon lalat buah berada pada dalam buah.

Sehingga pembasmian dapat terupayakan dengan menggunakan jebakan buah busuk yang telah petani beri insektisida.

Baca Juga : Hama Tanaman Padi Dan Cara Penanggulannya