Beraneka Jenis Hama Tanaman Yang Menghambat Fase Pertumbuhannya

movento insektisida, harga insektisida movento, harga movento energy 240 sc, movento, Belanja Tani

Jual Harga Movento 100 Ml Terjangkau Manjur Musnahkan Hama | Belanja Tani

Beraneka jenis hama tanaman dapat mengacaukan fase perkembangannya serta mampu untuk menyerang pada saat proses budidaya.

Dengan fase perkembangan tanaman budidaya yang terhambat, akan berefek pada hasil panen yang menurun secara signifikan dan kualitasnya cenderung jelek.

Maka dari itu, petani harus mengawasi adanya hama berbahaya yang menyerang ke tanaman, supaya dapat segera memusnahkannya.

Apabila petani dengan segera membasmi adanya serangan hama berbahaya pada tanaman, kondisinya lebih aman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan sehat.

Namun, sebelum mengatasi adanya hama berbahaya yang menginfeksi tanaman, petani harus mengenal beberapa jenis hama pada tanaman terlebih dahulu.

Pada bawah ini merupakan berbagai jenis hama tanaman, yang dapat menghambat fase pertumbuhannya serta dapat menyerang ketika budidaya.

Bemisia Tabaci

Bemisia tabaci atau kutu putih merupakan serangga penghisap cairan yang termasuk hama tanaman paling merugikan untuk berbagai belahan dunia.

Hama ini termasuk dalam keluarga Aleyrodidae dan terkenal karena kemampuannya menyerang berbagai tanaman, baik pangan, hortikultura, maupun tanaman hias.

Kutu putih dewasa berukuran kecil, sekitar 1 – 2 mm panjangnya, dengan sayap berbentuk segitiga dan memiliki lapisan debu putih pada permukaan tubuhnya.

Mereka biasanya dapat berada pada bagian bawah daun tanaman tempat mereka menghisap cairan dari bagian dalam tanaman.

Nimfa atau tahap larva kutu putih tidak memiliki sayap dan berbentuk seperti sisik kecil yang menempel pada daun. Nimfa ini berbahaya karena dapat menyebarkan penyakit.

Siklus hidup kutu putih terdiri dari empat tahap, yaitu telur, nimfa, pupa, dan dewasa. Siklus hidupnya bisa sangat cepat, tergantung kondisi lingkungan.

Kutu putih dapat menghisap cairan dari daun tanaman, mengurangi kemampuan fotosintesis, yang akhirnya menyebabkan daun menguning dan tanaman menjadi lemah.

Bemisia tabaci juga merupakan vektor utama bagi berbagai virus tanaman, termasuk gemini virus. Penyebaran virus ini menyebabkan penyakit yang merusak tanaman secara signifikan.

Untuk mengendalikan hama Bemisia tabaci, petani bisa merotasi tanaman dengan rutin, menggunakan musuh alami hama ini.

Petani juga dapat menggunakan insektisida untuk memusnahkan hama Bemisia tabaci, dengan memperhatikan dosis serta cara aplikasi yang tepat.

Peregrinus Maidis

Peregrinus maidis adalah salah satu jenis hama tanaman berbahaya, yang termasuk dalam keluarga Cicadellidae.

Hama ini terutama menyerang tanaman jagung, tetapi juga dapat menyerang berbagai tanaman lain, terutama yang termasuk dalam keluarga Poaceae.

Ciri khas dari hama Peregrinus maidis adalah tubuhnya ramping dengan warna coklat atau hijau dengan panjangnya sekitar 5 – 7 mm.

Dewasa dari Peregrinus maidis memiliki sayap transparan dengan sedikit pola bercak yang jelas.

Nimfa atau tahap larva dari hama ini juga merupakan penghisap cairan yang aktif, meskipun ukurannya lebih kecil dan tidak memiliki sayap

Fase hidup Peregrinus maidis melalui tahap telur, nimfa, dan dewasa. Telur terletak pada jaringan tanaman, dan setelah menetas, nimfa akan menghisap cairan dari tanaman inangnya.

Seperti kebanyakan kutu loncat, Peregrinus maidis menghisap cairan dari tanaman, terutama pada daun dan batang. I

Ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman serta mengurangi hasil panen, terutama pada tanaman jagung.

Hama ini juga terkenal sebagai vektor utama dari maize streak virus (MSV), yang merupakan penyebab utama penyakit virus pada tanaman jagung.

Untuk mengendalikan hama Peregrinus maidis, petani bisa memakai varietas tanaman tahan hama, menggunakan musuh alami hama ini.

Melaksanakan praktek rotasi tanaman dengan rutin dan memanfaatkan insektisida dengan memperhatikan dosis dan cara aplikasi yang tepat.

Thrips Parvispinus

Thrips parvispinus merupakan jenis hama yang termasuk dalam keluarga Thripidae dan terkenal sebagai penyebab kerusakan pada tanaman, terutama sektor pertanian.

Hama ini biasanya akan menyerang tanaman hortikultura dan tanaman pangan, termasuk tanaman sayuran, buah, dan tanaman hias.

Thrips parvispinus berukuran sangat kecil, biasanya sekitar 1 – 2 mm panjangnya, dengan tubuh ramping dan pipih.

Warna tubuh dewasa dapat bervariasi, mulai dari kuning hingga kecoklatan, tergantung umur dan keadaan lingkungan.

Mereka memiliki sayap memanjang yang tipis dan berbulu, serta kaki kuat untuk bergerak dan bertahan pada tanaman.

Nimfa atau larva dari hama ini memiliki ukuran lebih kecil daripada tahap dewasa dan tidak memiliki sayap.

Siklus hidup Thrips parvispinus mencakup empat tahap, yaitu telur, nimfa, pupa, dan tahap dewasa.

Telur biasanya terletak pada jaringan tanaman (terutama daun), dan setelah menetas, nimfa akan menghisap cairan dari jaringan tanaman.

Sebagai penghisap cairan, Thrips parvispinus dapat merusak sel tanaman dengan menusukkan probosis mereka ke jaringan tanaman dan menghisap cairan sel.

Hal ini menyebabkan daun tanaman menjadi berbintik  bintik atau berwarna perak, serta mengering dan menguning.

Salah satu ancaman besar dari Thrips parvispinus adalah kemampuannya dalam menyebarkan patogen, termasuk beberapa virus tanaman. Seperti tomato spotted wilt virus (TSWV.

Untuk mengendalikan hama Thrips parvispinus, petani dapat menggunakan musuh alami hama ini, memanfaatkan perangkap hama.

Merotasi tanaman dengan rutin, memangkas bagian tanaman yang terinfeksi dan aplikasi insektisida dengan dosis yang sesuai.

Baca Juga : Jual Harga Buldok 100 Ml Murah Dapat Melindungi Tanaman