Beraneka Contoh Hama Tanaman Yang Dapat Menyerang Selama Budidaya

vayego, vayego insektisida, harga vayego, keunggulan insektisida vayego, Belanja Tani

Jual Harga Insektisida Vayego Terjangkau Serta Memiliki Kualitas Unggul | Belanja Tani

Beraneka ragam hama berbahaya yang menyerang tanaman dapat mengganggu proses pertumbuhan tanaman, yang sedang petani jalankan proses budidayanya.

Dengan proses pertumbuhan tanaman yang menjadi terganggu, akan berdampak terhadap turunnya produksi hasil panen dengan drastis serta kualitasnya cenderung buruk.

Oleh sebab itu, petani perlu untuk memperhatikan adanya serangan hama berbahaya pada tanaman, agar bisa segera memberantasnya.

Jika petani segera mengatasi hama berbahaya yang menyerang ke tanaman, keadaannya cenderung akan aman, sehingga pertumbuhan tanaman dapat berjalan maksimal.

Akan tetapi, sebelum menumpas serangan hama berbahaya pada tanaman, petani perlu untuk mengenal beraneka contoh hama pada tanaman terlebih dahulu.

Berikut adalah beberapa contoh hama pada tanaman yang bisa menyerang selama budidaya serta dapat menghambat fase pertumbuhannya.

Helicoverpa Armigera

Helicoverpa armigera atau ulat buah adalah salah satu hama pertanian yang sangat merusak pada tanaman.

Serangan hama ini bisa terjadi pada beberapa jenis tanaman budidaya, termasuk kapas, tomat, jagung, kacang – kacangan, dan tanaman hortikultura lainnya.

Fase hidup hama Helicoverpa armigera bermula saat hama betina dewasa bertelur pada permukaan bunga, buah dan daun tanaman. Telur berbentuk bulat kecil, berwarna krem.

Selanjutnya merupakan larva muda yang akan memakan bagian tanaman lunak semacam bunga atau daun. Larva dewasa lebih agresif dan merusak buah atau biji.

Berikutnya adalah tahap pupa, yang dapat masuk ke bagian dalam tanah dan akan berlangsung selama 7 – 14 hari.

Yang terakhir, merupakan tahap ngengat yang berukuran sedang dengan sayap berwarna coklat kekuningan hingga abu – abu.

Umur ngengat dewasa adalah sekitar 10 – 15 hari, dan mereka bertelur hingga 1000 butir selama hidupnya.

Dampak serangan hama Helicoverpa armigera adalah, mampu menggerek buah, biji atau bunga, yang mengakibatkan turunnya produksi panen dengan drastis.

Akibat luka pada beberapa bagian tanaman, juga sering menjadi pintu masuk infeksi penyakit seperti jamur atau bakteri.

Untuk mengendalikan hama Helicoverpa armigera, petani bisa merotasi tanaman dengan rutin, memakai varietas tanaman yang tahan hama.

Mengelola waktu tanam dengan tepat, memakai musuh alami hama ini, serta mengaplikasikan insektisida dengan memperhatikan dosis pemakaiannya.

Ostrinia Furnacalis

Ostrinia furnacalis atau penggerek tongkol jagung, merupakan suatu hama penting yang menyerang tanaman jagung pada daerah tropis dan subtropis.

Hama ini terkenal karena dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada hasil jagung, yang berpotensi menurunkan kualitas dan kuantitas panen.

Siklus hidup hama Ostrinia furnacalis bermula saat hama betina bertelur pada bagian batang atau daun jagung secara berkelompok yang tersebar.

Telur berwarna krem dan kecil, dan biasanya akan menetas dalam waktu setelah 2 – 4 hari setelah hama betina letakkan.

Fase selanjutnya adalah larva, yang akan menetas serta menggerek bagian dalam atau tongkol jagung, yang bisa mengakibatkan kerusakan.

Setelah tahap larva akhir, mereka akan mulai keluar dari bagian dalam tanaman dan masuk ke tanah untuk mulai berpupa.

Pupa tersebut mempunyai bentuk kapsul dan berwarna coklat, dengan masa pupa yang berlangsung sekitar 1 – 2 minggu.

Yang terakhir merupakan tahap ngengat dewasa, yang mempunyai sayap berwarna abu – abu dengan garis lebih gelap.

Ngengat betina dapat bertelur hingga 400 butir telur selama hidupnya, yang umumnya berlangsung sekitar 1 – 2 minggu.

Dampak serangan hama Ostrinia furnacalis adalah, larva yang menggerek batang tongkol serta jagung akan menghambat aliran nutrisi serta mengakibatkan pembusukan.

Tanaman yang terserang dapat mengalami kemunduran pertumbuhan atau bahkan rebah akibat kerusakan struktural pada batang.

Untuk mengendalikan hama Ostrinia furnacalis, petani bisa merotasi tanaman dengan terjadwal, memangkas bagian tanaman yang terserang hama.

Memanfaatkan musuh alami hama ini dan menggunakan insektisida dengan memperhatikan dosis dan cara pemakaian yang tepat.

Spodoptera Frugiperda

Spodoptera frugiperda adalah salah satu hama yang sangat merusak tanaman pertanian, terutama jagung, sorgum, kedelai, dan beberapa tanaman hortikultura lainnya.

Hama ini pertama kali ada pada Amerika, namun dalam beberapa tahun terakhir menyebar secara luas ke berbagai negara.

Siklus hidup hama Spodoptera frugiperda bermula saat hama betina akan bertelur pada permukaan bagian bawah daun tanaman.

Kelompok telur tersebut memiliki bentuk rata, berwarna putih atau krem, dan akan dikelilingi oleh lapisan jaring tipis.

Setelah menetas, larva muda akan muncul dan memakan daun tanaman, dan seiring pertumbuhannya, mereka mulai menggerek bagian tanaman lebih keras.

Jika larva sudah mencapai stadium akhir, mereka akan mencari tempat yang terlindung untuk berpupa, seperti dalam tanah atau sela – sela dedaunan.

Terakhir adalah ngengat dewasa, yang dapat bertelur sebanyak 1.000 butir telur dalam beberapa kali bertelur selama hidupnya.

Ngengat dewasa berwarna coklat kekuningan dengan garis gelap pada sayapnya. Ngengat tersebut aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya.

Dampak serangan hama Spodoptera frugiperda pada tanaman adalah, akan menurunkan kualitas serta kuantitas produktivitas panen.

Selain kerusakan fisik, lubang yang terbuat oleh larva memberikan pintu masuk untuk infeksi patogen, seperti jamur atau bakteri, yang menyebabkan penyakit sekunder.

Untuk mengendalikan hama Spodoptera frugiperda, petani bisa merotasi tanaman dengan rutin, membuang bagian tanaman yang terinfeksi.

Memakai musuh alami hama ini serta menggunakan insektisida dengan memperhatikan dosis dan teknik penggunaan dengan tepat.

Baca Juga : Jual Harga Sivanto 100 Ml Murah Efektif Membasmi Hama Tanaman