Contoh Gulma Liar Yang Bisa Tumbuh Di Lahan Budidaya

elang herbisida, bahan aktif herbisida elang, dosis herbisida elang per tangki, harga herbisida elang 20 liter, Belanja Tani

Jual Harga Herbisida Elang Terjangkau Menjadi Idola Bagi Petani | Belanja Tani

Gulma yang tumbuh secara liar pada sekitar lahan tanam yang berguna untuk menjadi tempat budidaya, bisa mengacaukan proses pertumbuhan tanaman budidaya.

Karena, gulma dapat berkompetisi dengan tanaman untuk memperoleh keperluan sinar matahari, unsur hara dan air yang tanaman butuhkan agar pertumbuhannya lancar.

Beraneka penyakit atau hama berbahaya yang menginfeksi pada tanaman juga bisa berada serta berkembang biak pada gulma liar.

Oleh sebab itu, jika petani mendapati pertumbuhan gulma liar pada lahan tempat budidaya, harus segera memusnahkannya, supaya tanaman tidak terhambat perkembangannya.

Akan tetapi, sebelum mengatasi gulma yang tumbuh dengan liar, petani perlu untuk mengenal beberapa contoh gulma liar tersebut terlebih dahulu.

Dengan petani mengenal beraneka contoh gulma liar tersebut, petani bisa mengetahui cara pemusnahan yang lebih cocok.

Pada bawah ini merupakan beberapa contoh gulma liar yang bisa tumbuh di lingkungan tempat budidaya, yang berguna menjadi tempat budidaya.

Ageratum Conyzoides

Ageratum conyzoides atau bandotan merupakan salah satu spesies gulma liar yang termasuk dalam keluarga Asteraceae.

Gulma ini sering tumbuh pada sekitar lahan pertanian, padang rumput, tepi jalan, dan tempat – tempat lain yang terganggu.

Bandotan memiliki reputasi sebagai gulma invasif karena kemampuannya untuk berkembang biak dengan sangat cepat dan bersaing dengan tanaman lain.

Ukuran tinggi batang dari bandotan biasanya sekitar 30 – 80 cm, serta mempunyai bulu dan lumayan tegak.

Daunnya mempunyai bentuk bulat telur hingga lonjong, memiliki tepi bergerigi, serta dapat tersusun dengan berhadapan.

Sementara untuk sistem perakaran dari gulma Ageratum conyzoides umumnya berserabut yang cukup dangkal.

Bandotan berasal dari daerah tropis Amerika, tetapi kini telah tersebar luas di seluruh dunia, terutama daerah tropis dan subtropis.

Jenis gulma ini dapat berkompetisi dengan tanaman budidaya untuk mendapatkan nutrisi, sinar matahari dan air, sehingga menurunkan produksi panen.

Selain itu, Ageratum conyzoides juga bisa memproduksi senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain sekitarnya.

Untuk mengendalikan gulma Ageratum conyzoides, petani dapat memangkasnya secara manual memakai alat pertanian dan aplikasi herbisida dengan dosis yang tepat.

Lindernia Crustacea

Lindernia crustacea atau rumput lindernia adalah suatu jenis gulma yang dapat tumbuh secara liar dari keluarga Linderniaceae.

Gulma ini umumnya banyak tumbuh pada sekitar daerah tropis serta subtropis, termasuk Asia Tenggara.

Tanaman ini memiliki batang ramping, bercabang, dan sering kali merayap pada tanah, meskipun bisa tumbuh tegak hingga ketinggian 10 – 30 cm.

Daunnya kecil, berbentuk lonjong atau oval dengan ujung tumpul, tepi rata, dan panjang sekitar 1 – 3 cm. Daun tersusun berlawanan.

Lindernia crustacea merupakan gulma kosmopolitan yang tumbuh subur pada daerah tropis dan subtropis.

Gulma ini sering tumbuh pada ladang tanaman hortikultura, sawah, pinggir jalan, tanah lembab, semacam saluran irigasi dan lainnya.

Jenis gulma ini dapat berkompetisi dengan tanaman untuk memperoleh nutrisi air, dan cahaya, terutama pada tanaman padi serta hortikultura.

Karena mudah tumbuh kembali, gulma ini seringkali membutuhkan pengelolaan intensif, yang dapat meningkatkan biaya penyiangan.

Dalam sistem pertanian, terutama sawah, gulma ini dapat mengurangi hasil dengan membatasi ruang tumbuh dan nutrisi bagi tanaman utama.

Untuk mengendalikan gulma Lindernia crustacea, petani bisa menyianginya secara manual, mengelola pengairan dengan baik.

Petani juga bisa mengaplikasikan herbisida untuk memusnahkan gulma ini, dengan memperhatikan dosis dan cara aplikasi yang tepat.

Fimbristylis Miliacea

Fimbristylis miliacea atau rumput teki merah merupakan gulma yang termasuk dalam keluarga Cyperaceae atau teki – tekian.

Gulma ini umum tumbuh pada sekitar lahan sawah, ladang basah, dan daerah dengan tanah yang lumayan lembab.

Batang dari Fimbristylis miliacea berbentuk segitiga atau bulat, tanpa ruas, dan tumbuh tegak dengan ketinggian sekitar 20 – 70 cm.

Daunnya sempit mirip pita, dengan panjang sekitar 10 – 30 cm, yang berwarna hijau gelap. Daun tumbuh dari pangkal batang.

Sementara untuk sistem perakarannya adalah akar serabut dangkal, yang memungkinkan gulma ini menyebar dengan cepat.

Fimbristylis miliacea tumbuh subur pada daerah lembab atau basah, seperti sawah, parit, atau saluran irigasi. Gulma ini juga bisa tumbuh pada lahan yang tergenang air serta tanah rawa.

Jenis gulma ini sering menjadi masalah pada lahan sawah karena bersaing langsung dengan tanaman padi untuk mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya.

Dengan persaingan tersebut, gulma Fimbristylis miliacea bisa menurunkan hasil panen secara signifikan, terutama jika tidak petani basmi sejak awal.

Untuk mengendalikan gulma Fimbristylis miliacea, petani dapat memangkasnya secara manual, mengolah lahan tanam dengan baik.

Merotasi tanaman dengan rutin, mengelola penyiraman dengan baik dan aplikasi herbisida dengan dosis serta cara pemakaian yang sesuai.

Baca Juga : Jual Harga Goal 100 Ml Terjangkau Yang Efektif Basmi Gulma Liar