Harga Benih Bawang Merah Sanren F1 Murah Menjadi Andalan Petani
Buka Daftar Isi :
Banyak masyarakat sangat menyukai bawang merah, karena sudah terbukti memiliki banyak sekali manfaat, bagi kehidupan sehari – hari.
Contohnya, bawang merah dapat berfungsi untuk menjaga kesehatan serta dapat berfungsi sebagai bumbu tambahan pada beberapa masakan.
Dengan beraneka manfaat tersebut, bawang merah menjadi incaran masyarakat, sebab memiliki manfaat untuk kehidupan sehari – hari masyarakat.
Oleh karena itu, dengan menjalankan budidaya tanaman bawang merah, dapat menguntungkan petani, karena banyak masyarakat sangat menyukai bawang merah.
Dalam proses budidaya tanaman bawang merah, petani biasanya memanfaatkan benih yang kualitasnya unggul serta berharga terjangkau, agar bisa memproduksi panen tinggi.
Salah satu contohnya merupakan harga benih bawang merah Sanren F1 yang murah dan memiliki kualitas terbaik, produk dari PT East West Seed.
Petani bisa mengetahui harga benih bawang merah Sanren F1 yang terjangkau serta berkualitas unggul pada Toko Pertanian Belanja Tani.
Harga benih bawang merah Sanren F1 yang murah dalam Toko Pertanian Belanja Tani tersedia pada kemasan 10, 50 serta 500 gram.
Meskipun harga benih bawang merah Sanren F1 terkenal terjangkau, bibit ini juga terbukti tahan infeksi penyakit antraknosa, layu fusarium dan lainnya.
Peluang hasil panen dari benih bawang merah Sanren F1 adalah sekitar 25 – 30 ton, untuk budidaya pada lahan yang luasnya sehektar.
Ketika budidaya pada lahan pertanian dengan luas satu hektar, petani memerlukan benih bawang merah Sanren F1 sekitar 3 – 5 kg.
Resisten penyakit, hasil panen tinggi, berkualitas terbaik, harga benih bawang merah Sanren F1 murah, membuat bibit ini favorit petani dalam budidaya.
Waktu budidaya bawang merah Sanren F1, petani harus menerapkan cara budidaya dengan tepat, agar tanaman mampu untuk tumbuh maksimal.
Baca Juga : Jual Harga Bibit Bawang Merah Lokananta Murah, Hasil Panen Tinggi
Teknik Budidaya Bawang Merah Secara Benar Agar Tumbuh Sehat
Benih bawang merah Sanren F1 merupakan suatu bibit yang menjadi favorit petani, dalam melakukan budidaya tanaman bawang merah pada lahan tanam.
Karena, harga benih bawang merah Sanren F1 terkenal terjangkau, sehingga dapat membantu petani, untuk menghemat pengeluaran waktu budidaya.
Selain terkenal karena harga benih bawang merah Sanren F1 yang murah, bibit ini juga terbukti tahan penyakit. Semacam layu bakteri, antraknosa dan yang lain.
Dalam proses budidaya bawang merah Sanren F1, petani harus menjalankan cara budidaya dengan sesuai, agar pertumbuhan tanaman berjalan lancar.
Pada bawah ini merupakan beraneka teknik budidaya bawang merah Sanren F1 secara benar, supaya tanaman mampu tumbuh optimal.
Pengolahan Lahan
Tanaman bawang merah Sanren memerlukan cahaya matahari penuh, sehingga pilih lokasi yang memperoleh sinar matahari setidaknya 6 – 8 jam sehari.
Keadaan tanah lahan budidaya bawang merah Sanren juga perlu subur, gembur serta mempunyai sistem drainase yang berjalan lancar.
Agar lebih subur, petani dapat menggemburkan tanah, caranya dengan membajak atau mencangkul sampai kedalaman 20 – 30 cm.
Buat bedengan dengan lebar 150 cm, panjangnya sekitar 20 meter dan jarak tiap bedengan sekitar 30 – 40 cm.
Sebelum menanam, aplikasikan pupuk organik semacam kandang atau kompos yang dosisnya sekitar 15 – 20 ton per hektar
Persiapan Benih
Benih bawang merah Sanren harus petani rendam ke dalam air hangat dengan jangka waktu sekitar 2 – 3 jam, sebelum menanam ke lahan budidaya.
Hal tersebut berfungsi untuk memaksimalkan proses pertumbuhan benih bawang merah Sanren dan mendukung kekuatan pertumbuhan.
Penanaman
Waktu tanam yang cocok untuk benih bawang merah Sanren adalah ketika akhir musim hujan sampai awal kemarau.
Tanam benih bawang merah Sanren pada kedalaman 2 – 3 cm, dengan jarak tanam 15 – 20 cm, antar tanaman pada barisan.
Perawatan Tanaman
Jalankan pengairan dengan terjadwal, terutama saat masa awal pertumbuhan. Sebaiknya hindari penyiraman ke tanaman bawang merah Sanren yang terlalu berlebihan.
Aplikasikan pupuk susulan ke tanaman bawang merah Sanren, semacam pupuk NPK atau organik cair, tiap 2 – 3 minggu sekali.
Petani juga bisa memberikan pupuk nitrogen dengan dosis rendah, untuk memaksimalkan perkembangan daun. Sedangkan kalium penting untuk pembentukan umbi bawang merah Sanren.
Gulma liar juga harus petani basmi secara rutin, untuk menghindari kompetisi dengan tanaman bawang merah Sanren untuk memperoleh nutrisi.
Pemusnahan Hama dan Penyakit
Selalu perhatikan adanya infeksi hama serta penyakit ke tanaman bawang merah Sanren, waktu proses budidaya.
Beberapa hama yang sering menginfeksi tanaman bawang merah Sanren, yakni ulat grayak, thrips, sedangkan penyakit meliputi layu fusarium dan antraknosa.
Untuk memberantas infeksi hama dan penyakit pada tanaman bawang merah Sanren, petani dapat mengaplikasikan pestisida, dengan memperhatikan dosisnya.
Pemanenan
Setelah menjalankan teknik budidaya bawang merah Sanren, proses terakhir yang dapat petani jalankan adalah melakukan proses pemanenan.
Berapa lama waktu panen bawang merah? Petani dapat memanen bawang merah Sanren ketika umur tanaman mencapai sekitar 35 – 40 hari setelah tanam.
Teknik pemanenan yang sesuai yaitu, petani dapat mencabut umbi bawang merah Sanren secara perlahan dengan menggunakan peralatan pertanian atau tangan.
Setelah memanen, jemur bawang merah Sanren pada bawah cahaya matahari, selama 7 – 14 hari, sampai kulitnya mengeras serta umbinya kering.
Penyimpanan
Simpan bawang merah Sanren yang telah kering ke tempat dengan keadaan sejuk, kering serta berventilasi dengan baik.
Hindari menyimpan bawang merah Sanren ke tempat yang lembab, karena bisa mengakibatkan perkembangan jamur atau bakteri.
Baca Juga : Herbisida Purna Tumbuh Untuk Bawang Merah Usaha Menjanjikan
Leave A Comment