Penyakit Tanaman Bawang Merah Dapat Mengganggu Pertumbuhan

octave fungisida, fungisida untuk bawang merah di musim hujan, manfaat fungisida octave, bahan aktif fungisida octave, fungisida sistemik untuk layu fusarium

Jual Fungisida Octave Untuk Bawang Merah Kualitas Unggulan Harga Terjangkau | Belanja Tani

Bawang merah merupakan salah satu tanaman yang petani Indonesia banyak melaksanakan budidayanya, karena banyak orang yang sangat menyukai bawang merah.

Sebab, pada bawang merah terdapat berbagai kandungan gizi dan nutrisi yang cukup tinggi, serta bisa berguna untuk menjaga kesehatan tubuh.

Selain mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, bawang merah umumnya bisa menjadi bumbu tambahan masakan, karena dapat meningkatkan rasa makanan.

Tidak mengherankan, bawang merah termasuk komoditas tanaman yang mempunyai nilai pasar cukup tinggi, karena bawang merah menjadi kesukaan banyak orang.

Sehingga, dengan menjalankan budidaya tanaman bawang merah dapat membuat petani mendapat untung besar, sebab banyak orang yang menyukai bawang merah.

Saat melaksanakan kegiatan budidaya tanaman bawang merah, petani harus mengawasi serangan jamur, yang bisa menyebabkan penyakit tanaman bawang merah.

Serangan penyakit tanaman bawang merah dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, sehingga dapat merugikan petani, ketika melaksanakan kegiatan budidaya tanaman bawang merah.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari penyakit tanaman bawang merah, yang dapat mengganggu serta menghambat pertumbuhan pada tanaman.

Penyakit Embun Bulu

Embun bulu atau banyak orang menyebutnya Downy mildew adalah penyakit yang terjadi karena infeksi suatu jamur, yaitu Peronospora destructor.

Jamur ini bisa berkembang secara baik pada bekas tanaman inang, sehingga dapat tumbuh dengan lumayan singkat.

Peronospora Destructor adalah salah satu jamur dari golongan Phycomycetes yang hifa dari jamur ini biasanya tidak bersekat.

Spora cendawan ini bisa menyebar dengan luas lewat angin, serta dengan kondisi udara lembab akan mendukung keberhasilan infeksinya.

Dan juga suhu malam hari yang cenderung rendah bisa membantu jamur ini untuk menginfeksi penyakit tanaman bawang merah.

Maka dari itu, penyakit embun bulu bersifat akan menulari bibit, lewat udara, maupun tanah, terutama jika lahan dalam keadaan basah.

Sistem drainase yang buruk juga dapat mendukung pertumbuhan penyakit embun bulu yang menyerang pada tanaman bawang merah.

Gejala dari penyakit embun bulu yaitu saat keadaan lembab, berkabut serta curah hujan sedang tinggi, jamur bis membentuk masa spora.

Masa spora itu lumayan banyak serta akan tampak sebagai bulu halus yang berwarna violet dan akan menutupi bagian luar serta batang

Gejala tersebut akan terlihat dengan sangat jelas apabila daun dalam keadaan yang basah yang sedang terkena embun.

Jika infeksi terjadi pada awal pertumbuhan, tanaman bawang merah masih bisa bertahan hidup, tetapi pertumbuhannya terhambat dan daunnya berwarna hijau pucat.

Bercak infeksi yang terjadi pada daun dapat menyebar sampai ke bawah hingga mencapai umbi lapis, kemudian akan menjalar pada segala lapisan.

Hal tersebut mengakibatkan umbi akan mengalami pembusukan, tetapi lapisan luarnya akan mengering serta berkerut dan daunnya mengalami layu serta mengering.

Gejala lokal biasanya terjadi karena infeksi sekunder, yang menyebabkan bercak pada daun berwarna pucat dan juga mempunyai bentuk lonjong.

Penyakit Layu Fusarium

Serangan penyakit layu fusarium adalah penyakit yang terjadi karena adanya infeksi dari jamur Fusarium oxysporum.

Penyakit tersebut bisa berkembang pada jaringan transportasi tanaman, yang bisa menyebabkan pasokan air dan unsur hara pada tanaman berkurang.

Tanaman dapat terkena infeksi dengan langsung lewat ujung akar maupun melalui luka yang biasanya terdapat dalam akar.

Setelah tumbuh pada salah satu area, patogen akan bisa tetap hidup dengan waktu yang cukup lama, bahkan setelah bertahun – tahun.

Jamur Fusarium bisa menunjukkan pola kerusakan yang lumayan spesifik pada tanaman bawang merah.

Pada beberapa kasus, tanaman akan menunjukkan tanda kelayuan bahkan ketika tahap remaja dengan daun tanaman yang akan menguning.

Untuk tanaman yang berusia dewasa, ada sedikit tanda layu yang biasanya dapat muncul pada beraneka bagian tanaman bawang merah.

Gejala tersebut paling umum terjadi ketika cuaca sedang dalam kondisi yang panas atau dapat terjadi pada saat siang hari.

Daun yang selanjutnya biasanya akan menguning, serta acapkali dapat terjadi pada satu sisi daun saja.

Bagian membujur dari batang biasanya akan mengalami perubahan warna menjadi merah kecoklatan pada jaringan internal.

Pertama, penyebaran tersebut hanya terjadi pada bagian pangkal, selanjutnya bisa berlanjut pada bagian batang tanaman bawang merah.

Penyakit Antraknosa

Penyakit antraknosa yang terdapat pada tanaman bawang merah umumnya akan menyerang bagian daun tanaman.

Penyebab serangan penyakit antraknosa pada tanaman bawang merah terjadi akibat infeksi dari jamur Colletotrichum spp.

Cendawan tersebut dapat bertahan hidup pada tanah, bergabung bersama dengan biji, maupun pada bekas tanaman atau inang alternatif.

Ada dua cara untuk menularkan infeksi jamur tersebut pada tanaman yang baru, yaitu infeksi secara primer serta sekunder.

Infeksi primer terjadi ketika tanah maupun bibit terkena infeksi spora selama masa perkecambahan serta spora tersebut tumbuh sistemik pada jaringan tanaman.

Pada kasus lain, spora bisa terciprat ke bagian daun bawah karena percikan air hujan dan akan menginfeksi pada bagian atas.

Sedangkan infeksi sekunder terjadi ketika spora pada dalam daun maupun luka buah yang tersebar lewat percikan air hujan dan embun

Tanah dengan kandungan pH lumayan tinggi, daun basah berkepanjangan, curah hujan cukup tinggi, bisa mendukung serangan penyakit antraknosa.

Gejala penyakit antraknosa akan nampak dengan adanya lesi berwarna abu – abu hingga coklat yang muncul pada bagian daun maupun batang.

Bintik tersebut berbentuk oval, lingkaran, maupun tidak beraturan dengan tepian berwarna keunguan, kemerahan, sampai coklat tua.

Pada kondisi cuaca yang menguntungkan, pertumbuhannya bisa menjadi cukup banyak, membesar dan menyatu menjadi coklat tua atau hitam.

Tahap infeksi yang selanjutnya, mungkin bisa menunjukkan bintik hitam kecil yang bisa tersebar dengan merata.

Pada suatu kasus yang parah, daun akan mengalami layu, kering dan rontok bisa menyebabkan defoliasi atau kerontokan dini pada tanaman.

Dalam batang tanaman, lesinya akan memanjang cekung dan berwarna kecoklatan, dengan bagian tepinya memiliki warna agak gelap.

Saat membesar, lesi tersebut dapat mengepung pangkal batang, bisa menyebabkan tanaman layu dan juga rebah.

Serta akan menyebabkan mati pucuk pada bagian atas batang maupun cabang juga bisa terjadi pada serangan yang cukup parah.

Baca Juga : Herbisida Purna Tumbuh Untuk Bawang Merah Usaha Menjanjikan