Contoh Penyakit Tanaman Yang Bisa Menyerang Sewaktu – Waktu
Buka Daftar Isi :
Serangan penyakit tanaman budidaya akan berdampak negatif pada fase pertumbuhan tanaman tersebut, yang biasanya akan menjadi terganggu dan terhambat.
Fase pertumbuhan tanaman budidaya yang terhambat serta terganggu, akan turun produktivitas hasil panennya dengan drastis serta kualitas hasil panen tersebut akan jelek.
Sehingga, petani perlu untuk mengenali bermacam – macam penyakit tanaman budidaya yang dapat menyerang sewaktu – waktu, agar petani dapat segera menumpasnya.
Dengan segera memusnahkan serangan penyakit tanaman budidaya, maka proses pertumbuhan tanaman dapat terjamin dengan sehat dan juga optimal.
Pada bawah ini adalah beraneka contoh penyakit tanaman budidaya, yang biasanya dapat menyerang saat budidaya dapat bisa terjadi sewaktu – waktu.
Busuk Daun
Penyakit busuk daun merupakan suatu keadaan patologis pada tanaman yang mana daun mengalami pembusukan, berubah warna.
Serta tanaman akan mengalami penurunan kualitas yang bisa merusak pertumbuhan serta kesehatan tanaman dengan keseluruhan.
Serangan penyakit ini bisa terjadi akibat beraneka organisme patogen contohnya adalah jamur, bakteri bahkan virus.
Jamur yang menjadi penyebab penyakit busuk seperti Rhizoctonia, Sclerotinia, Botrytis, serta Alternaria yang mengakibatkan pembusukan dan perubahan struktural terhadap daun tanaman.
Tidak hanya jamur, beberapa jenis bakteri juga dapat menjadi penyebab penyakit busuk daun, contohnya Pseudomonas serta Xanthomonas.
Serangan bakteri tersebut akan mengakibatkan pembusukan daun dengan gejala berupa bercak basah, berair, atau warnanya yang gelap.
Virus juga dapat menjadi suatu penyebab tanaman terserang penyakit busuk daun, yang akan mengakibatkan pembusukan daun tanaman budidaya.
Gejala dari serangan penyakit bercak daun adalah munculnya bercak berwarna coklat, hitam, atau abu-abu pada daun yang berkembang seiring waktu.
Daun tanaman yang telah terinfeksi juga akan mengalami perubahan warna yang tidak normal, contohnya menguning, memerah, atau memucat.
Penyakit busuk daun dapat menyebar lewat spora atau patogen yang dibawa oleh angin, air, serangga, atau peralatan pertanian yang terkontaminasi.
Untuk mengatasinya, petani dapat menerapkan beberapa cara, seperti pemangkasan serta penghapusan daun yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran penyakit.
Petani juga bisa memakai fungisida, bakterisida, atau virustatik yang tepat untuk memusnahkan organisme patogen yang menyebabkan penyakit.
Bercak Daun
Serangan penyakit bercak daun akan mengakibatkan daun tanaman mengalami pembentukan bercak – bercak berbeda warna, ukuran, atau tekstur.
Bercak daun tersebut dapat akibat bermacam – macam organisme patogen, seperti jamur, bakteri, serta virus.
Jamur dapat menjadi salah satu penyebab penyakit bercak daun, seperti Septoria pada tomat atau bercak daun Venturia pada apel.
Serangan jamur tersebut akan mengakibatkan bercak dengan warna coklat, hitam, atau abu – abu pada daun tanaman budidaya.
Beberapa bakteri juga bisa menjadi penyebab penyakit bercak daun, contohnya bakteri Xanthomonas yang mengakibatkan bercak berwarna kuning sampai coklat pada daun tanaman.
Virus juga bisa menjadi penyebab daun dari tanaman budidaya akan mulai muncul bercak yang menghambat proses pertumbuhannya.
Contohnya adalah virus mosaic bisa mengakibatkan daun mempunyai bercak – bercak kuning atau hijau terang.
Penyakit bercak daun bisa tersebar dengan luas lewat spora, air, serangga, atau peralatan pertanian yang telah terinfeksi penyakit ini.
Untuk mengatasinya, petani dapat memangkasdaun yang telah terinfeksi untuk menghentikan penyebaran penyakit ini.
Pemakaian fungisida, bakterisida, atau virustatik juga dapat petani gunakan untuk mengendalikan organisme patogen penyebab penyakit.
Membersihkan alat pertanian secara rutin, menjaga kebersihan lahan, dan menghindari penumpukan daun basah juga bisa mencegah penyakit busuk daun.
Bulai
Penyakit bulai merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi oleh beberapa jenis jamur patogen yang termasuk dalam kelompok Peronosporaceae atau Oomycetes.
Serangan penyakit ini dapat terjadi pada tanaman, terutama tanaman sayuran, serta bisa mengakibatkan kerugian signifikan pada produksi pertanian.
Penyebab penyakit ini dapat terjadi oleh jamur Peronospora, contohnya bulai kentang atau Peronospora Infestans yang menyebabkan kerugian besar pada produksi kentang.
Tidak hanya jamur tersebut jamur pada genus Plasmopara serta Phytophthora juga bisa menjadi akibat penyakit bulai pada beberapa tanaman.
Gejala yang timbul dari serangan penyakit bulai, akan muncul bercak kuning atau hijau kekuningan pada daun tanaman budidaya.
Bercak tersebut lalu dapat berkembang menjadi bercak besar dengan warna hijau gelap, keabuan, atau coklat yang mirip serbuk pada bagian bawah daun.
Daun yang sudah terinfeksi oleh penyakit bulai akan mengalami perubahan tekstur serta kualitas, kemudian akan tampak keriput, kering, atau mati.
Selain itu, dalam beberapa kasus, akan muncul bulu putih atau serbuk jamur pada permukaan bawah daun yang sudah terinfeksi penyakit ini.
Penyakit bulai dapat tersebar lewat spora serta dapat tertular lewat air, angin, serangga, atau kontak langsung dengan tanaman yang telah terinfeksi.
Untuk mencegah serangan penyakit bulai, petani dapat menggunakan beraneka benih yang yang tahan terhadap serangan penyakit bulai.
Mengatur lingkungan lahan pertanian yang tepat, seperti menghindari kelembaban tinggi dan sirkulasi udara yang buruk juga bisa mencegah penyakit ini.
Penerapan perlakuan dengan fungisida atau oomyceticida yang tepat juga dapat petani lakukan untuk mengendalikan jamur patogen.
Baca Juga : Jual Harga Fungisida Cabrio Top Murah Berkualitas Unggulan
Leave A Comment