Teknik Budidaya Tanaman Pare Secara Tepat Agar Tumbuh Maksimal
Buka Daftar Isi :
Meskipun memiliki rasa yang lumayan pahit, beberapa masyarakat ada yang menyukai buah pare, sebab percaya dapat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh.
Banyak masyarakat sangat menyukai buah pare, karena mempunyai banyak kandungan gizi serta nutrisi lumayan tinggi, yang berkhasiat untuk menyehatkan tubuh.
Pada bawah ini merupakan berbagai kandungan gizi serta nutrisi yang terdapat dalam 100 gram buah pare :
- Air : 94.4 gram
- Protein : 1 gram
- Karbohidrat : 3.6 gram
- Kalori : 19 kkal
- Vitamin B1 : 0.18 milligram
- Tembaga : 0.03 milligram
- Zinc : 0.8 milligram
- Karoten Total : 80 mikrogram
- Kalium : 277,7 milligram
- Beta-Karoten : 197 mikrogram
- Vitamin C : 58 milligram
- Natrium : 5 milligram
- Lemak : 0.4 gram
- Vitamin B2 : 0.04 milligram
- Fosfor : 65 milligram
- Zat Besi : 0.9 milligram
- Serat : 1.3 gram
- Vitamin B3 : 0.4 milligram
- Kalsium : 31 milligram
Dengan kandungan gizi serta nutrisi tersebut, tidak mengherankan beberapa orang sangat menyukai buah pare yang berguna untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Sehingga, dengan melaksanakan budidaya tanaman pare dapat menjadi suatu usaha pertanian menguntungkan petani, karena buah pare menjadi kesukaan banyak masyarakat.
Ketika melakukan kegiatan budidaya tanaman pare, petani dapat memanfaatkan beberapa bibit pare super berkualitas terbaik yang umumnya dapat tahan penyakit.
Petani yang menggunakan bibit pare super yang resisten terhadap penyakit, tanaman mampu untuk tumbuh dengan maksimal dan memproduksi panen melimpah.
Namun, selain memanfaatkan bibit pare super yang tahan serangan penyakit, petani juga perlu menerapkan teknik budidaya tanaman pare secara tepat.
Berikut merupakan berbagai teknik budidaya tanaman pare secara tepat, supaya tanaman dapat tumbuh maksimal dan mampu untuk memproduksi panen tinggi.
Memilih Bibit
Sebaiknya petani memilih bibit pare super, yang cocok dengan keadaan iklim serta lahan pertanian yang petani gunakan untuk kegiatan budidaya.
Beberapa bibit pare super umumnya resisten terhadap serangan penyakit tanaman berbahaya, yang biasanya menyerang saat proses budidaya.
Dengan memanfaatkan bibit pare super, tanaman akan tumbuh sehat, serta menghasilkan panen berproduksi melimpah, sehingga dapat menguntungkan petani.
Bibit pare super berkualitas terbaik yang tahan serangan penyakit bisa petani dapatkan pada toko pertanian terdekat, salah satunya Toko Belanja Tani.
Mempersiapkan Tanah Pada Lahan Pertanian
Tanah yang baik untuk budidaya tanaman pare adalah tanah yang kaya akan bahan organik, gembur, serta memiliki sistem drainase yang baik.
Lakukan pengolahan tanah dengan baik, seperti penggemburan dan pemberian kompos untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Petani juga harus memperhatikan jarak tanam dari penanaman pare yang ideal, supaya pertumbuhan tanaman pare tidak terlalu rapat.
Untuk jarak tanam pare yang ideal adalah sekitar 80 X 80 cm, supaya pertumbuhannya berjalan dengan lebih sehat dan maksimal.
Dengan kondisi tanah pada lahan pertanian yang subur, akan mendukung proses pertumbuhan tanaman pare agar berjalan maksimal.
Menanam Bibit
Menanam bibit tanaman pare dapat petani jalankan dengan dua teknik, pertama merupakan penanaman langsung tanpa harus menyemai bibit.
Teknik menanam langsung tanpa menyemai bibit, biasanya petani jalankan saat melaksanakan budidaya tanaman pare pada musim hujan.
Dalam teknik ini, petani dapat menaburkan bibit tanaman pare sekitar 2 – 3 biji, dalam satu lubang tanam, dengan kedalaman 2 – 3 cm.
Umumnya, bibit tanaman pare akan mulai berkecambah saat usia tanaman telah berjalan sekitar satu minggu setelah penanaman.
Sedangkan untuk teknik penanaman bibit tanaman pare yang kedua adalah, petani perlu untuk menyemai bibit terlebih dahulu.
Teknik penanaman tanaman pare dengan menyemai bibit biasanya petani lakukan ketika menjalankan budidaya tanaman pare pada musim kemarau.
Dalam proses persemaian bibit, petani harus menyiapkan media semai yang berupa campuran tanah serta pupuk kandang, dengan perbandingan 1:1.
Kemudian, saat media semai sudah siap, petani dapat memasukkan bibit pare pada tempat semai, yang berupa polybag berukuran kecil.
Ketika usia bibit tanaman pare mencapai sekitar tiga minggu setelah semai, petani dapat memindahkan ke lahan tanam pertanian.
Pada proses pemindahan bibit tanaman pare, petani perlu melakukannya secara perlahan, agar tidak merusak akar tanaman.
Memelihara Tanaman
Berikan pupuk organik atau pupuk kandang dengan teratur untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
Jaga kelembaban tanah dengan melakukan pengairan pada tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau.
Lakukan pemangkasan untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman serta meningkatkan sirkulasi udara.
Mengendalikan Hama dan Penyakit
Petani harus memantau tanaman dengan rutin untuk mendeteksi tanda – tanda serangan hama atau penyakit.
Terapkan pengendalian hama dan penyakit secara terintegrasi, menggunakan metode biologis atau bahan kimia atau pestisida.
Dalam penggunaan pestisida, petani harus menyesuaikan dosisnya, supaya kondisi tanaman tetap aman dan lahan pertanian tetap aman.
Menopang dan Menyulam Tanaman
Menopang tanaman pare dapat membantu petani untuk mengendalikan pertumbuhan gulma liar dan mempertahankan kelembaban tanah.
Proses menyulam tanaman dapat petani lakukan untuk menjaga kebersihan area tanaman serta mencegah serangan penyakit.
Panen serta Pasca Panen
Panen dapat petani lakukan saat buah pare telah mencapai ukuran yang diinginkan serta masih berumur muda.
Karena, buah tanaman pare yang berumur agak tua cenderung mempunyai rasa yang lebih pahit daripada yang berusia muda.
Berapa lama panen buah pare? Proses memanen buah pare dapat petani jalankan saat umur tanaman sudah mencapai sekitar 45 – 50 hari setelah tanam.
Setelah panen, lakukan sortasi dan pembersihan buah pare. Simpan buah pare pada tempat yang kondisisnya sejuk dan kering.
Baca Juga : Jual Bibit Pare Unggul Lipa Tahan Penyakit Layu Bakteri
Leave A Comment