Contoh Hama Tanaman Yang Dapat Membahayakan Pertumbuhannya

kegunaan winder 25 wp, winder, winder insektisida, winder 100 ec, bahan aktif imidakloprid

Jual Insektisida Winder Harga Terjangkau Berkualitas Unggulan | Belanja Tani

Beberapa jenis hama yang menyerang pada tanaman budidaya akan berefek negatif terhadap masa pertumbuhan tanaman tersebut yang bisa terganggu atau menjadi terhambat.

Dengan proses pertumbuhan dari tanaman yang terhambat atau terganggu, dapat berpengaruh terhadap produktivitas hasil panen yang akan menurun dan kualitasnya akan jelek.

Untuk itu, petani harus mengetahui beraneka contoh hama tanaman budidaya, yang dapat membahayakan pertumbuhannya, supaya bisa segera memberantasnya.

Dengan segera memberantas beraneka jenis hama yang menyerang pada tanaman budidaya, tanaman terjamin akan tumbuh dengan lebih lancar serta maksimal.

Pada bawah ini merupakan beberapa contoh hama tanaman yang bisa membahayakan proses pertumbuhannya serta dapat merugikan para petani ketika budidaya.

Thrips

Hama thrips merupakan suatu serangga kecil yang sering menjadi masalah untuk beberapa tanaman budidaya.

Mereka memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu berkisar 1 – 2 mm, serta umumnya berwarna kecoklatan atau kekuning – kuningan.

Thrips akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman dengan cara menghisap cairan tanaman serta merusak permukaan jaringan tanaman.

Siklus hidup dari hama thrips melibatkan beberapa tahap seperti pada tahap telur, larva, pupa, dan dewasa.

Lalat dewasa memiliki sayap tipis dan panjang serta tubuh yang ramping serta cenderung aktif terutama saat cuaca hangat dan kering.

Thrips mampu untuk menghisap cairan tanaman dari permukaan daun serta berbagai bagian lain dari tanaman budidaya.

Cara tersebut akan mengakibatkan daun menguning, mengkerut, serta menggulung, sehingga pertumbuhannya akan menjadi terhambat.

Hama thrips akan meninggalkan bekas pakan pada permukaan daun yang dapat mengakibatkan noda keperakan atau perak pada daun.

Selain dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, hama thrips juga dapat berperan sebagai vektor penyebar penyakit tanaman.

Mereka dapat membawa dan mentransmisikan virus dari tanaman yang terinfeksi ke tanaman yang sehat ketika mereka melakukan pakan.

Untuk mengendalikan hama thrips pada tanaman budidaya, petani dapat memanfaatkan predator alami, salah satu contohnya tawon parasitoid.

Petani juga perlu memeriksa tanaman budidaya dengan teratur, untuk mendeteksi serangan hama thrips pada tanaman.

Apabila petani mengetahui adanya serangan hama thrips pada tanaman, bisa membuang bagian tanaman tersebut dengan segera.

Jika serangan hama thrips sudah parah, petani dapat mengaplikasikan insektisida dengan dosis dan cara pakai yang perlu petani perhatikan.

Penggorok Daun

Hama penggorok daun adalah sekelompok serangga kecil yang larvanya dapat hidup pada dalam jaringan daun tanaman.

Mereka membuat terowongan atau lorong pada dalam daun ketika mereka makan, yang akan mengakibatkan kerusakan pada jaringan tanaman.

Hama penggorok daun mencakup berbagai jenis serangga, termasuk lalat penggorok daun dan beberapa jenis serangga kecil lainnya.

Siklus hidup dari hama ini biasanya dapat melibatkan tahap telur, larva, pupa, serta dapat beranjak dewasa.

Serangga dewasa umumnya adalah serangga kecil yang aktif terbang serta bertelur pada daun tanaman budidaya.

Larva hama penggorok daun dapat membuat terowongan pada bagian dalam jaringan daun ketika mereka makan.

Terowongan ini mampu merusak jaringan daun serta menghambat proses fotosintesis, yang akan mengganggu pertumbuhan serta produktivitas tanaman.

Selain itu, terowongan yang hasil dari larva tersebut dapat membuat daun terlihat rusak dan kusam, sehingga bisa merusak penampilan estetik tanaman.

Beberapa penyebab penyakit seperti jamur atau bakteri juga dapat menyerang tanaman, melalui terowongan hasil dari larva penggorok daun.

Untuk mengendalikan hama penggorok daun, petani perlu memperhatikan tanaman secara rutin, memanfaatkan predator alami.

Memangkas bagian tanaman yang telah terinfeksi, menjaga kebersihan lahan pertanian, serta bisa menggunakan insektisida.

Akan tetapi, saat akan menggunakan insektisida, petani perlu menyesuaikan dosisnya agar tidak berefek buruk terhadap tanaman atau lingkungan sekitar.

Kutu Daun

Kutu daun merupakan suatu serangga kecil yang biasanya mampu untuk hidup dalam koloni atas atau bagian bawah daun tanaman budidaya.

Mereka merupakan anggota kelompok serangga yang banyak orang menyebutnya Hemiptera serta famili Aphididae.

Kutu daun mampu untuk menghisap cairan tumbuhan dari daun dan batang, yang akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman budidaya.

Siklus hidup dari hama kutu daun cukup sederhana, meliputi tahap telur, serta pada tahap dewasa.

Mereka mempunyai tubuh kecil yang umumnya mempunyai bentuk oval atau bulat dengan antena pendek.

Warna kutu daun dapat bervariasi tergantung dengan spesiesnya, mulai dari hijau, merah muda, coklat, hingga hitam.

Hama kutu daun dapat memakai stiletto mulutnya untuk menghisap cairan tanaman yang kaya akan gula, yang bernama floem.

Ini akan mengakibatkan daun menguning, keriput, dan menggulung karena hilangnya cairan penting yang tanaman perlukan.

Kutu daun dapat mengeluarkan cairan sampingan yang banyak orang menyebutnya sebagai madu tawon dengan kandungan gula.

Madu tawon ini dapat menutupi permukaan daun serta mengakibatkan pertumbuhan jamur hitam, yang banyak masyarakat menyebutnya kapang jelaga, pada daun.

Selain itu, hama kutu daun dapat bertindak untuk menjadi vektor penyakit. Mereka dapat membawa serta mentransmisikan patogen atau virus dari tanaman yang terinfeksi ke tanaman yang sehat saat mereka melakukan pakan.

Untuk mengatasi serangan hama kutu daun, petani perlu mengawasi tanaman dengan rutin, membersihkan tanaman, memanfaatkan tanaman tertentu untuk menarik kutu daun.

Jika serangan sudah lumayan parah, petani dapat memakai insektisida, dengan dosis serta aturan pakainya perlu petani perhatikan.

Baca Juga : Cara Pemakaian Decis Dengan Tepat Ampuh Membasmi Hama