Hama Tanaman Yang Dapat Membuat Petani Rugi Saat Budidaya
Buka Daftar Isi :
Serangan dari berbagai macam hama tanaman, akan berefek negatif terhadap proses pertumbuhan tanaman, yang umumnya menjadi terhalang atau terhambat.
Dengan proses pertumbuhan tanaman yang akan terhambat atau terhalang, dapat mengancam produktivitas hasil panennya yang akan turun dan berkualitas jelek.
Untuk itu, petani harus mengetahui bermacam – macam hama tanaman yang menyerang, supaya bisa segera mengambil tindakan untuk memberantasnya.
Memberantas hama tanaman dengan segera setelah serangan akan menjaga tanaman budidaya, supaya pertumbuhannya berjalan dengan lebih lancar serta maksimal.
Pada bawah ini merupakan beberapa contoh hama tanaman yang dapat mengacaukan pertumbuhan tanaman, sehingga bisa membuat petani rugi besar.
Nematoda Parasit
Nematoda parasit pada tanaman merupakan kelompok cacing mikroskopis dari filum Nematoda yang hidup sebagai parasit pada akar atau bagian lain tanaman.
Banyak orang yang menyebut nematoda parasit sebagai hama akar atau nematoda pada tanaman budidaya.
Mereka adalah salah satu hama pertanian yang paling merugikan dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi secara signifikan untuk petani.
Ada dua jenis nematoda parasit pada tanaman yang sering menjadi masalah dalam pertanian, contohnya adalah berikut ini :
- Root-knot nematodes (Meloidogyne spp.)
- Cyst nematodes (Heterodera dan Globodera spp.)
Nematoda parasit pada tanaman akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan, defoliasi atau kehilangan daun, pertumbuhan tanaman melemah, penurunan hasil panen, bahkan kematian tanaman.
Pengendalian nematoda parasit pada tanaman bisa petani lakukan lewat beberapa metode, seperti merotasi tanaman dengan tanaman yang tidak rentan terhadap nematoda.
Memilih varietas tanaman yang tahan terhadap nematoda, dan praktik manajemen lainnya untuk meminimalkan populasi nematoda dan kerusakan pada tanaman.
Petani juga bisa memanfaatkan akarisida untuk memberantas nematoda parasit, dengan dosis dan cara penggunaanya harus petani lakukan sesuai petunjuk.
Tungau
Hama tungau pada tanaman merupakan salah satu kelompok serangga kecil dari ordo Acari yang akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman.
Caranya adalah dengan menghisap cairan dari sel – sel yang biasanya ada pada bagian dalam tanaman budidaya.
Mereka termasuk dalam kelompok serangga merugikan yang sering menjadi masalah dalam pertanian, perkebunan, dan hortikultura.
Ada beberapa jenis hama tungau yang sering menyerang pada tanaman budidaya, contohnya adalah seperti pada bawah ini :
- Tungau Laba – Laba (Famili Tetranychidae)
- Tungau Jala (Famili Tenuipalpidae)
- Tungau Gerek (Famili Eriophyidae)
- Tungau Berbulu (Famili Tarsonemidae)
Untuk mengendalikan serangan hama tungau pada tanaman, petani perlu menjaga kebersihan lahan pertanian, menjaga sanitasi berjalan dengan baik.
Memanfaatkan predator alami hama tungau, seperti ladybug atau tungau predator yang umumnya memakan hama tungau.
Jika serangannya sudah lumayan parah, petani dapat memanfaatkan insektisida dengan dosis dan cara pemakaiannya yang perlu petani sesuaikan dengan petunjuk.
Penting untuk memantau secara rutin kondisi tanaman untuk mendeteksi adanya hama tungau sejak dini.
Serta mengambil tindakan pencegahan atau pengendalian yang tepat supaya keadaan tanaman tetap sehat dan pertumbuhannya berjalan maksimal.
Kutu Daun
Kutu daun adalah suatu serangga kecil yang termasuk dalam ordo Hemiptera dan famili Aphididae.
Mereka umumnya memiliki tubuh yang lembut dan bulat, serta sebagian besar spesiesnya hanya berukuran sekitar 1 – 5 milimeter.
Kutu daun umumnya mempunyai warna warna hijau atau coklat, namun ada juga spesies yang memiliki warna yang lain.
Kutu daun merupakan hama yang sering menyerang tanaman pertanian, perkebunan, dan kebun.
Mereka menghisap cairan dari daun dan pucuk tanaman dengan menggunakan alat penghisap pada mulut mereka yang bernama stylet.
Cairan yang terhisap adalah getah tanaman yang mengandung gula serta nutrisi, yang kutu daun perlukan agar dapat tumbuh dan berkembang.
Kutu daun memiliki siklus reproduksi yang lumayan cepat. Sebagian besar spesiesnya melahirkan dan tidak memerlukan pasangan untuk menghasilkan keturunan.
Betina mampu untuk menghasilkan banyak anak dalam waktu singkat, mengakibatkan populasi kutu daun berkembang dengan cepat.
Hama kutu daun juga dapat berperan sebagai vektor penyebaran virus dan patogen lain yang akan merusak tanaman budidaya.
Kutu daun akan mengakibatkan kerusakan pada tanaman dengan cara menghisap cairan dari jaringan dalam tanaman.
Daun yang terinfeksi menjadi kering, kering, dan keriput serta kutu daun juga akan mengeluarkan madu atau dew madu.
Dew madu merupakan cairan manis yang akan menarik pertumbuhan jamur hitam, yang banyak orang mengenalnya sebagai jamur hutan.
Untuk memberantas hama kutu daun, petani dapat memanfaatkan predator alami hama ini, seperti kepik ladybug serta larva lacewing.
Para petani juga dapat menggunakan tanaman penarik tertentu untuk mengatasi kutu daun, contohnya adalah bunga matahari, lavender serta calendula.
Jika serangannya sudah lumayan parah, petani dapat menggunakan insektisida untuk mengatasi hama kutu daun.
Akan tetapi, saat mengaplikasikan insektisida, dosis dan cara pemakaiannya perlu petani sesuaikan dengan petunjuk penggunaan yang tepat.
Baca Juga : Mengenal Jenis Perekat Pestisida Terbaik Yang Cocok Untuk Tanaman
Leave A Comment