Gangguan Tanaman Pertanian Pada Fase Pertumbuhan
Buka Daftar Isi :
Beberapa gangguan dari tanaman pertanian sangat mengganggu fase pertumbuhan tanaman pertanian. Namun hal tersebut dapat petani selesaikan dengan memanfaatkan bahan aktif dari pestisida yang mampu berantas berbagai jenis gangguan.
Beberapa gangguan tersebut sudah berada pada tanaman pertanian sejak fase penyemaian biji tanaman. Hal tersebut terjadi karena petani menggunakan biji untuk semai yang kurang sehat dan menyebabkan penularan penyakit atau jamur pada tanaman.
Ketika sebelum proses penyemaian petani harus menyeleksi benih dengan ketat dan memilihnya dari tanaman yang sehat. Sehingga penularan penyakit, virus, dan jamur pada tanaman pertanian dapat berkurang.
Penggunaan pestisida ketika masa semai juga efektif melindungi pertumbuhan biji tanaman pertanian. Sehingga petani dapat menggunakan pestisida ketika masa semai dengan dosis yang sedikit.
Hal tersebut biasanya untuk menghindari dari serangan Jamur yang merugikan tanaman dan mampu menyebutkan beberapa penyakit tertentu. Selain itu faktor yang membuat jamur tanaman menjadi tumbuh pada lahan pertanian adalah kelembaban yang berlebih pada tanah.
Sehingga tanah yang terlalu banyak mengandung air juga tidak baik untuk tanaman karena dapat mempercepat pertumbuhan jamur yang merugikan tanaman. Beberapa dari jamur tersebut dapat petani basmi menggunakan Fungisida dengan bahan aktif yang sesuai dengan jenis jamur yang mengganggu tanaman.
Selain itu Bahan Aktif Fungisida Yang Tidak Boleh Dicampur juga petani harus perhatikan untuk membasmi jamur pada tanaman. Karena jika pencampuran petani lakukan tidak tepat dapat mengurangi kinerja bahan aktif pestisida dalam membasmi jamur.
Selain itu masih banyak gangguan yang dapat terjadi pada tanaman pertanian seperti hama serangga. Serangga merupakan gangguan yang serius jika petani tidak mampu mengatasi populasinya pada lahan pertanian.
Sehingga petani menggunakan Insektisida dengan bahan aktif tertentu dalam membasmi Hama serangga yang merugikan tanaman. Berikut ini beberapa contoh gangguan yang sering petani temui pada lahan pertanian :
Hama Walang Sangit
(Leptocorisa oratorius) atau bisa kita kenal dengan walang sangit, merupakan hama yang bisa mengganggu tanaman padi. Serangga yang terkenal lewat baunya tidak sedap ini merupakan hama yang merugikan dan keberadaannya harus petani basmi.
Walang sangit mengeluarkan bau tidak sedap ketika merasa terancam dan sebagai perlindungan diri untuk mengecoh predator dengan baunya. Memiliki kemampuan berkembang biak yang sangat cepat sehingga jika tidak petani tangani akan segera menyebar pada lahan pertanian.
Hama Walang Sangit dapat bertelur hingga 200 butir yang mereka letakkan pada tumbuhan inangnya. Sehingga petani harus menggunakan Insektisida dengan bahan aktif yang tepat untuk membasminya.
Gangguan walang Sangit yang terjadi pada tanaman padi adalah Walang sangit menghisap cairan yang berada pada Bulir padi. Sehingga kualitas bulir padi menjadi menurun dan hasil berasnya akan terlihat kuning , mengapur , atau hanya menyisakan kulit bulirnya.
Oleh karena itu Hama Walang sangit harus petani padi basmi dengan segera menggunakan Insektisida yang ampuh lindungi tanaman padi. Selain itu penggunaan Pestisida juga harus petani perhatikan agar tidak berlebihan dan merugikan lingkungan lahan pertanian.
Ulat Grayak
(Spodoptera frugiperda) atau biasa kita kenal dengan Ulat Grayak sering sekali terlihat pada dedaunan tanaman pertanian. Ulat Grayak merusak tanaman dengan cara memakan daun tanaman tersebut hingga hanya menyisakan bagian Epidermis pada tulang daun.
Sehingga petani harus segera membasminya menggunakan Insektisida yang ampuh membasmi Ulat grayak. Ulat Grayak sering kali terlihat menyerang Tanaman Jagung pada bagian pucuk daunnya dan memakannya sebagai nutrisi bagi tubuh serangga tersebut.
Pencegahan dalam membasmi persebaran Ulat Grayak ini harus petani amati dengan melakukan pengecekan pada lahan pertanian. Sehingga petani dapat mengetahui keadaan dari lahan pertanian dan dapat mengambil tindakan pencegahan lebih awal.
Selain itu faktor lain seperti menjaga kebersihan lahan pertanian juga merupakan hal yang penting bagi budidaya tanaman pertanian. Sehingga tanaman dapat terbebas dari serangan rumput liar atau gulma yang tumbuh pada sekitar lahan pertanian.
Penyakit Busuk Buah Antraknosa
(Colletotrichum sp.) Cendawan yang menyebabkan penyakit Antraknosa pada beberapa tanaman pertanian seperti Tomat, cabai, Kakao dll. Jamur ini sangat berbahaya untuk petani karena jika menginfeksi tanaman ketika menjelang panen dapat berpotensi menyebabkan gagal panen.
Sehingga petani harus benar – benar mengenali gejala dari penyakit antraknosa pada tanaman Pertanian. Tanda Penyakit Antraknosa bercak coklat yang melingkar dan ketika sudah parah karena petani abaikan, buah akan busuk dan jatuh ketanah.
Oleh karena itu petani harus menggunakan Bahan Aktif Fungisida Yang Tidak Boleh Dicampur dan penggunaan nya harus petani awasi. Selain itu memilih jenis bahan aktif dari Fungisida yang mampu atasi penyakit antraknosa adalah cara yang efektif.
Buah yang busuk akibat infeksi jamur penyebab Antraknosa harus petani bersihkan dari lahan pertanian. Hal tersebut untuk mencegah jamur menularkan penyakitnya dari media tanah , sehingga penyakit tidak mencegah semakin meluas.
Selain itu petani juga harus membuang jauh dari lahan pertanian buah yang busuk agar tidak beresiko menularkan penyakit antraknosa. Oleh karena itu melakukan pengecekan pada lahan pertanian merupakan upaya perlindungan dasar untuk tanaman pertanian.
Baca Juga : Fungisida Untuk Padi Bunting Paling Ampuh
Leave A Comment